Selasa, 12 Mei 2009

Ditjen Pajak Bidik Pajak Orang Kaya dengan Grup Bisnisnya

JAKARTA - Ditjen Pajak terus mematangkan strategi pengembangan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) khusus wajib pajak (WP) orang kaya. Ditjen Pajak ingin membidik dua pajak sekaligus. Selain penerimaan pajak pribadi, juga menghubungkan para orang kaya itu dengan grup-grup bisnis milik mereka.Dirjen Pajak Darmin Nasution menuturkan, dari 1.200 orang yang masuk dalam daftar pelayanan Large Tax Office (LTO) atau WP badan orang kaya, semuanya pemilik perusahaan atau grup bisnis. Berdasar penelusuran Ditjen Pajak, sebagian WP orang kaya tersebut belum membayar pajak sebanding dengan kekayaan mereka. "Dari awal, kami sudah tahu. Karena itu, pelayanan pajak orang kaya ini diharapkan bisa membuat mereka mendekati (pembayaran pajak) yang sebenarnya," katanya saat ditemui di gedung DPR kemarin (11/5).Sejak April lalu, Ditjen Pajak mengoperasikan KPP di Jakarta yang khusus mengadministrasikan WP Besar Orang Pribadi, yang mempunyai beberapa sumber penghasilan yang pengenaan pajaknya relatif lebih kompleks.Selama ini, segmentasi WP di KPP Besar, Madya, dan Pratama masih terbatas pada WP Badan. Padahal, WP Besar Orang Pribadi (high-wealth individuals) berpotensi menyumbang pajak terbesar dan memberikan kontribusi cukup signifikan bagi penerimaan negara.Menurut Darmin, selain mengejar pajak pribadi tersebut, Ditjen Pajak memiliki agenda yang lebih besar, yakni menghubungkan orang kaya itu dengan perusahaan (grup bisnis) yang dimiliki. "Kami akan coba hubungannya, kapan dia bagi dividen, kapan dia tidak pernah mengaku membagi dividen, dan lain-lain. Kami sudah punya daftar perusahaannya. Sasarannya adalah pemilik perusahaan dan pemagang saham pengendali," terangnya.Dengan begitu, kata Darmin, Ditjen Pajak juga akan bisa melakukan cross check atas pembayaran pajak perusahaan-perusahaan milik orang kaya tersebut. "Jadi, ini akan sekaligus memperbaiki pembayaran pajak perusahaan," ucapnya. Apakah selama ini banyak yang pembayarannya tidak benar? "Ada yang bayar benar, tapi kelihatannya sebagian besar tidak," jawabnya. (owi/dwi)
Sumber : Jawa Pos .com

Tidak ada komentar: