JAKARTA : Jusuf Kalla akan menawarkan kemandirian ekonomi dalam kampanyenya sebagai calon presiden 2009-2014, berpasangan dengan Wiranto.Bagi M. Jusuf Kalla, kelahiran Watampone 15 Mei 1942, motto "Lebih cepat lebih baik" yang digunakannya dalam pemilu presiden 2009 merupakan gambaran karakter dirinya.Dalam perjalanan hidup dan karirnya, Jusuf Kalla mengambil keputusan dengan cepat. Latar belakangnya sebagai pengusaha terasa kental. Di awal menjabat wapres, banyak pihak meragukan kemampuannya. Namun hal itu dibantahnya lewat kinerja."Sekarang ini banyak pejabat yang berlatar belakang pengusaha. Itu akibat undang-undang melarang PNS maupun TNI/Polri," katanya. Karena itu, lanjutnya, sumber calon pemimpin parpol dan pejabat negara tinggal dari swasta yang di antaranya pengusaha.Kalla menapaki karir panjang dan berliku, dari seorang pengusaha hingga wakil presiden, semua dilaluinya secara berjenjang. "Dalam karir saya baik di pemerintahan maupun usaha dan lainnya saya lalui setahap demi setahap. Saya bukan pemimpin karbitan."Sebagai pengusaha, dia melaluinya dari jenjang terendah hingga sampai direktur utama dan komisaris utama. Begitu pula di bidang birokrasi, dimulai sebagai Menperindag/Kabulog hingga Menko Kesra dan Wakil Presiden.Berbekal pengalaman itu, Kalla merasa mampu memimpin bangsa ini. Keyakinannya itu didasarkan pada pengalaman dan perjalanan karirnya. Ekonomi kerakyatan, modalnya dari jabatannya sebagai Wapres selama ini, membuatnya percaya diri untuk maju sebagai capres."Bangsa ini memiliki semua potensi untuk maju. Yang diperlukan hanya semangat dan kerja keras," katanya. Di saat negara lain mengalami kemerosotan ekonomi akibat krisis global, Indonesia tidak terlalu terpengaruh. Hanya sedikit mengalami kemunduran.Dengan seluruh potensi tersebut, Kalla yakin Indonesia akan menjadi negara yang besar jika dikelola oleh orang yang tepat.Pada saat deklarasi pasangan capres-cawapres Jusuf Kalla-Wiranto, konsep ekonomi yang ditawarkan adalah membangun ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kemandirian bangsa. "Rakyat harus terlibat penuh dalam perekonomian. Pasar-pasar tradisional harus dipelihara, diperbanyak dan digunakan sebagai penyangga perekonomian nasional," katanya.Menurut Kalla ekonomi rakyat harus dijalankan untuk kemajuan bangsa. Pengalaman krisis ekonomi beberapa tahun lalu menunjukkan ekonomi kerakyatan yang justru menyokong dan menyelamatkan bangsa.Sementara di bidang keamanan, Kalla juga mengandalkan peran aktif masyarakat. Wilayah Indonesia yang begitu luas dinilainya tak mungkin hanya mengandalkan tentara."Rakyat sangat berperan dalam bidang keamanan. Bahkan dalam perang kemerdekaan, rakyatlah yang berada di barisan terdepan. Rakyat adalah soko guru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara presiden dan wakil presiden adalah orang-orang biasa," kata Kalla.Dia mengatakan presiden dan wapres tidak bisa menjalankan semua program jika hanya berdua saja, tanpa rakyat. Dukungan rakyat menjadi mutlak.
Sumber : Bisnis Indonesia