Senin, 28 Desember 2009

Misa di Katedral, parkir di Istiqlal

Sisi timur Masjid Istiqlal Jakarta terlihat ramai saat perayaan Natal. Puncaknya pada kemarin mulai pukul 08.30 pagi, ketika ratusan orang memarkir kendaraannya di sisi timur masjid-dan jelas bukan untuk salat Jumat.

Mereka yang sebagian besar datang bersama keluarga dengan berpakaian necis itu merupakan jemaat Gereja Katedral. Gereja katolik berarsitektur noegothik Eropa yang resmi digunakan sejak 1901 itu merupakan tetangga Masjid Istiqlal, hanya terpisahkan jalan selebar 5 m.

Karena penuh, halaman Gereja Katedral tidak mampu lagi menampung ribuan jemaat yang datang untuk mengikuti misa utama Natal, sehingga kendaraan mereka banyak yang dititipkan di areal parkir timur Masjid Istiqlal.

Kerja sama yang baik antarpengelola tempat ibadah tersebut mampu akhirnya memberikan kenyamanan bagi jemaat untuk mengikuti misa utama Natal yang dimulai pukul 09.00 WIB. Misa dipimpin oleh Uskup Agung Yulius Kardinal Dharmaatmaja.

Sukandar, penjaga parkir di Masjid Istiqlal, mengatakan aktivitas saling meminjamkan areal parkir itu sudah berlangsung sejak lama, terutama saat membeludaknya jumlah jamaah sholat Idulfitri dan Iduladha.

"Natal kali ini memang jatuh pada Jumat, tetapi karana kegiatan mereka pagi hari tidak mengganggu pelaksanaan sholat Jumat," ujaranya. Warga Pecenongang Jakarta Pusat itu mengatakan jemaat misa malam Natal juga banyak yang parkir di Masjid Istiqlal.

Pengelolaan perparkiran yang cukup simpatik di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral kemarin sedikit bisa menggambarkan suasana hari raya Natal di Jakarta dan sekitarnya yang berlangsung damai, aman, dan penuh hikmat.

Kondisi yang demikian terlihat di semua gereja maupun gedung tempat pelaksanaan misa Natal, termasuk perayaan yang diselenggarakan di masing-masing rumah warga. Pesan damai dan persaudaraan antarumat beragama semakin terasa menyenangkan di negeri ini.

Walaupun sempat mencuat isu adanya penyelenggaraan perayaan Natal di Jakarta yang diisi dengan nyanyi pujian berbahasa Arab, yang di Indonesia identik dengan simbol agama Islam, tetapi isu itu teredam dengan sendirinya setelah diketahui penyanyinya artis Palestina.

Tentu, segala potensi yang dapat menyulutkan kemarahan umat beragama di Jakarta dan umumnya di Tahan Air, tidak boleh ada lagi. Apa pun alasannya, suasana Natal harus benar-benar dijaga maknanya.

Pengamanan Natal

Suasa Natal yang benar-benar sudah tercipta damai di Jakarta, yang didukung oleh seluruh warga Ibu Kota, termasuk aparat pemerintahnya. Terbukti, Musyawarah Pimpinan Daerah Jakarta terjun langsung memantau dan mengamankan perayaan hari besar tersebut.

Dipimping langsung Gubernur DKI Fauzi Bowo, Muspida Jakarta mengunjungi enam gereja di Jakarta, sekaligus untuk memastikan dan menjamin bahwa perayaan Natal di Ibu Kota berlangsung aman, damai dan penuh sukacita.

"Kami ingin memastikan umat Kristiani dapat merayakan Natal dengan tenang dan aman tanpa rasa takut," ujarnya. Rasa takut sempat mewarnai perasaan sejumlah umat Kristiani karena beberapa tahun lalu pernah terjadi serangan dengan sasaran gereja.

Namun, sekarang ini petugas keamanan telah disiagakan dengan jumlah personel yang cukup memadai. Masing-masing pemkot di 5 wilayah Jakarta menyiapakan 2.700 petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja DKI dan unsur masyarakat.

Para petugas itu selain fokus pengamanan gereja, juga siaga di Posko Operasi Lilin yang dibangun secara tidak permanen di hampir seluruh sudut yang strategis di Ibu Kota. Sehingga pengamanan Ibu Kota selama perayaan Natal benar-benar lebih terjamin.

Apalagi, Natal kali ini jatuh pada Jumat, dan perkantoran pemerintah di Ibu Kota menetapkan sebagai cuti bersama. Dengan demikian, libur akhir pekan ini, yaitu Jumat, Sabtu dan Minggu banyak dimanfaatkan warga untuk bepergian ke luar kota.

Kondisi yang demikian langsung saja terlihat dari suasana lalu lintas di Jakarta yang terlihat lengang, misalnya di kawasan Jembatan Semanggi, Bunderan Hotel Indonesia dan Glodok itu kemarin terlihat lancar.

Sementara itu, kepadatan pengunjung mal mulai terlihat menjelang makan siang. Rupanya, warga yang tak keluar kota saat libur panjang akhir pekan ini memanfaatkannya untuk berekreasi di tempat rekreasi dan pusat perbelanjaan.

"Saya tidak merayakan Natal dan juga tidak ke luar kota. Bersama anak-anak, kami sekeluarga liburan di rumah saja dan ke sini," kata Zaenuri, warga Ciputat, saat hendak memasuki area Food Court Plaza Semanggi Jakarta Pusat.

Zaenuri dan warga muslim dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman selama perayaan hari raya Natal. Mungkin seperti jemaat Gereja Katedral yang merasakan hal serupa saat memarkir mobilnya di Masjid Istiqlal. Oleh Nurudin Abdullah/Wartawan Bisnis Indonesia

Swasembada garam akan dicapai 2012

PAMEKASAN, Madura: Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) memproyeksikan swasembada garam bisa tercapai pada 2012 melalui program revitalisasi tambak garam rakyat di sembilan provinsi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad menilai potensi tambak garam di dalam negeri belum dikelola dengan benar sehingga tingkat produksinya terus merosot di tengah kian besarnya kebutuhan garam konsumsi dan industri.

"Kondisi itu disebabkan antara lain soal tata niaga belum berpihak kepada petani garam. Oleh karena itu, tarif bea masuk [BM] garam impor harus dinaikkan. Soalnya, petani garam kurang bersemangat manakala usaha tersebut tidak menguntungkan," ujarnya saat temu wicara dengan petani garam di Desa Lembung, Kab. Pamekasan, Madura, Sabtu.

Saat ini areal usaha pergaraman di dalam negeri saat ini mencapai sekitar 20.000 hektare dengan tingkat produksi berkisar 40 ton - 80 ton per hektare per musim atau total produksi garam nasional tahun ini sekitar 1,2 juta ton.

Di sisi lain, kebutuhan nasional saat ini mencapai 2,8 juta ton sehingga industri lokal bidang pemrosesan garam masih menghadapi ketergantungan terhadap garam impor sedikitnya 1,6 juta ton pada 2009.

Berkaitan dengan upaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Fadel menilai tambak garam rakyat perlu direvitalisasi melalui pembenahan teknologi budi daya guna meningkatkan volume hasil panennya.

Oleh karena itu, lanjutnya, DKP mulai awal tahun depan akan membentuk tim penyuluh tambak garam rakyat untuk diterjunkan di sentra-sentra pergaraman.

Menurut dia, tambak garam rakyat perlu segera direvitalisasi sehingga swasembada garam diharapkan bisa tercapai pada 2012.

Berdasarkan data DKP, potensi lahan pergaraman di dalam negeri sekitar 34.000 hektare yang tersebar di sembilan provinsi yakni Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel dan Sulsera. Dari potensi itu, baru sekitar 60% yang dimanfaatkan untuk produksi garam, sementara produksi garam nasional tahun ini 1,2 juta ton dan kebutuhannya 2,8 juta ton.

Ketua Asosiasi Petani Garam Pamekasan As'adi menyebutkan harga garam di kawasan tersebut dalam musim panen tahun ini hanya Rp250/kg atau di bawah ketentuan Departemen Perdagangan Rp325/kg. (k22)Bisnis Indonesia

'Tindakan cepat minimalkan krisis'

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini bahwa kebijakan dan tindakan pemerintah yang cepat, tepat, dan terpadu mampu meminimalkan dampak krisis perekonomian global.

"Indonesia selamat dan tidak terjatuh seperti 10 tahun yang lalu. Dunia pun memberikan apresiasi atas prestasi bangsa kita dalam mengatasi krisis ini. Tahun ini meskipun krisis dunia belum sepenuhnya usai kita kembali bersyukur karena situasinya jauh lebih baik," ujar Presiden pada Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional, tadi malam.

Presiden menambahkan, untuk menghadapi krisis tersebut, ia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk lebih bersatu melangkah bersama.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyatakan keprihatinannya terhadap sejumlah fenomena sosial dan politik yang muncul akhir-akhir ini.

Dia mencontohkan sejumlah tabiat dan perilaku baru yang didasarkan pada fitnah, kebohongan, dan fiksi daripada fakta dan kebenaran, menurutnya, tidak sehat dan dapat merusak sendi-sendi kehidupan. Oleh Ratna Ariyanti/Bisnis Indonesia

6 Provinsi belum tetapkan upah minimum 2010

JAKARTA: Masih ada enam provinsi di Indonesia yang belum menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2010 hingga akhir pekan lalu, tapi dari 27 provinsi yang sudah menetapkan upah minium ternyata ada 20% yang bermasalah.

"Sebanyak 80% dari UMP yang sudah ditetapkan gubernur itu tidak terlampau bermasalah, meski ada beberapa hal yang harus dikompromikan," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, pekan lalu.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut permasalahan yang harus dikompromikan, tapi berdasarkan pantauan Bisnis, permasalahan dari penetapan UMP 2010 biasanya ada ketidakcocokan antara pekerja dan pengusaha di beberapa daerah dalam menetapkan besaran upah.

Yang pasti, pada penetapan UMP 2010 ada sedikit perubahan disesuaikan dengan standar kebutuhan hidup layak (KHL) di setiap daerah.

"Dahulu ada komponen minyak tanah, sekarang sudah nggak ada, sehingga kini dalam penetapan upah, nilainya sebagian besar meningkat. Kalau tidak di atas KHL, ya...ada yang mendekati KHL, so far [sejauh ini] meningkatlah," katanya.

Hingga akhir pekan lalu, tercatat enam provinsi belum menetapkan UMP 2010, terdiri dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Papua yang masih dalam proses pembahasan gubernur.

Ada satu provinsi yang masih dalam pembahasan dewan setempat, yakni Sumbar, sedangkan Maluku Utara belum ada informasi apa pun mengenai UMP 2010.

UMP ditetapkan oleh gubernur dengan memperhatikan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi DPP dan atau bupati/wali kota. DPP yang dibentuk di tingkat provinsi, kabupaten/kota terdiri dari perwakilan pemerintah, wakil organisasi pengusaha, wakil organisasi pekerja/buruh, dan para akademisi.

Menakertrans menjelaskan dalam beberapa kali pertemuan nasional bipartit (antara pengusaha dan pekerja) dan tripartit (pengusaha, pekerja dan pemerintah), baik tingkat daerah maupun pusat menemukan sejumlah permasalahan yang perlu dibahas lebih lanjut.

Permasalahan yang masih harus dibahas a.l. usulan dari pihak pengusaha dan pekerja untuk mengubah 46 komponen KHL yang hasilnya dapat memengaruhi dalam penetapan KHL dan UMP.

Pada prinsipnya pemerintah setuju penetapan upah mininum dari tahun ke tahun akan selalu mengacu dan mengarah pada KHL sesuai dengan amanat UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPP KSPSI) Mathias Tambing menyatakan UMP 2010 masih harus diperjuangkan agar disesuaikan dengan KHL di daerah setempat.

Pasalnya, upah yang sesuai dengan KHL itu harus diperjuangkan karena nilai upah di sejumlah daerah sekarang ini ada yang masih jauh di bawah KHL pekerja setempat.

Oleh R. Fitriana/Bisnis Indonesia

Minggu, 27 Desember 2009

Investasi butuh dukungan infrastruktur

BANDA ACEH: Wakil Presiden Boediono menyatakan pemerintah hanya bisa menyisihkan 15% dana APBN dan APBD untuk mendorong investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi 7% per tahun.


"Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi 7% per tahun. Tapi, paling-paling pemerintah hanya bisa menyediakan 15% sampai 18% dari APBN dan APBD untuk investasi," kata Wapres ketika mengadakan pertemuan dengan jajaran Muspida Provinsi Aceh di Banda Aceh, pekan lalu.

Karena pemerintah hanya bisa menyediakan sebagian kecil, sisanya harus dari luar APBN dan APBD seperti investasi dari dalam dan luar negeri. Untuk menarik investasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerintah baik pusat maupun daerah harus terus memperbaiki infrastruktur teknis dan nonteknis.

Boediono mengunjungi Banda Aceh untuk memimpin acara mengenang gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Acara peringatan itu dipusatkan di Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh. Peringatan itu diisi dengan ceramah agama dan zikir bersama warga dan anak sekolah.

Dalam pidatonya Boediono menyemangati masyarakat Aceh agar bangkit kembali dari keterpurukan pascatsunami. Dia mengingatkan semangat masyarakat Aceh dalam menghadapi konflik dan kemudian didera tsunami 5 tahun silam.

Menurut dia, semangat dan perjuangan masyarakat Aceh pantas ditiru oleh rakyat Indonesia. "Semangat seperti ini harus menjadi contoh teladan bagi rakyat Indonesia yang tertimpa musibah," kata Boediono.

Wapres Boediono didampingi Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana, Kepala Unit Kerja Presiden untuk Percepatan Program Reformasi Kuntoro Mangkusubroto, serta staf khusus Wakil Presiden M. Ikhsan dan Satya Arinanto langsung menuju kuburan massal Siron, Lambaro, Aceh Besar.

Boediono mengatakan 5 tahun lalu, gempa dan tsunami di Provinsi Aceh telah memperburuk kehidupan masyarakat Aceh dan memorakporandakan kota-kota di Aceh. "Allah telah memberikan kekuatan kepada warga untuk bangkit kembali," katanya.

Meski pembangunan pascatsunami belum selesai, Boediono meminta masyarakat Aceh bersyukur karena pada kenyataan kondisi ekonomi daerah itu telah dapat terbangun kembali dengan lebih baik.

Tekad dan nekat


Boediono menyebutkan pelajaran yang paling baik untuk membangun Aceh adalah tekad dan nekat. "Kalau itu sudah kuat, semuanya bisa dilakukan."

Setelah berkunjung ke Ulee Lheue, salah satu daerah terparah terkena gelombang Tsunami, rombongan akan menuju SMU 6 Lamjabat, Banda Aceh, Di sana Wapres berdialog dengan siswa.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menekankan pentingnya pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. (k33/Bisnis Indonesia).

BLT berlanjut hingga 2014

JAKARTA: Pemerintah kembali menegaskan program bantuan langsung tunai (BLT) akan berlanjut hingga 2014 untuk menekan angka kemiskinan menjadi sekitar 8%-10%.

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan untuk menurunkan angka kemiskinan dari 14,1% pada tahun ini menjadi 8%-10% pada 2014, pemerintah akan melaksanakan program penanggulangan kemiskinan melalui beberapa kluster.

Klaster itu antara lain bantuan terpadu berbasis keluarga yang salah satunya melanjutkan program keluarga harapan, BLT, Jaminan kesehatan Masyarakat, dan beras untuk rakyat miskin. "BLT untuk kelompok rentan, yakni orang cacat dan jompo," jelas dia pekan lalu. (Bisnis/agi)

Apa kata mereka, tentang Asuransi ?

Asuransi hampir seluruh kalangan mengetahuinya, meskipun belum tentu mengenalnya. Tak heran penetrasi asuransi individu di Tanah Air baru sebatas 2%. Bandingkan dengan negara lain, misalnya Jepang dimana rata-rata satu orang memiliki lebih dari satu polis. Generasi muda diharapkan bisa lebih memahami pentingnya proteksi sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang.


Nama: Indah Sari Nastiti
Umur: 25 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Jurnalis

Asuransi menurut saya adalah suatu cara mendapatkan jaminan penanggulang-an atas risiko yang bisa menimpa harta benda, kesehatan, atau jiwa. Tidak seperti di Jepang, Amerika Serikat, atau Eropa, dimana masyarakatnya sudah sa-ngat berorientasi pada asu-ransi, masyarakat di Indonesia belum terlalu sadar akan pen-tingnya asuransi.

Menurut saya, pen-ting atau tidaknya asu-ransi tergantung dari sebe-rapa besar risiko yang di-hadapi, terkait profesi/pekerjaan se-seorang, atau nilai sebuah benda atau kepemilikan.

Saya mengenal asu-ransi, sejak usia Sekolah Dasar (6 tahun), orang tua telah mengikutsertakan saya dalam sebuah program asu-ransi untuk pendidik-an anak. Saat ini saya memiliki asuransi kesehatan dan jiwa.

Pengalaman dengan asuransi tidak banyak. Selama ini saya hanya menggunakan asu-ransi kesehatan untuk rawat jalan, untungnya bukan untuk penyakit yang serius.


Nama: Eva Natali Rampengan
Umur: 23 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Food Technologist

Menurut saya, asuransi itu dapat di-ibaratkan seperti menabung untuk masa depan dan sebagai jaminan saat kita mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, misalkan kecelakaan atau sakit berat.

Untuk itu asu-ransi tentu sa-ngat penting pe-ranannya. Saat ini asu-ransi sudah menjadi pengeluaran tetap bulanan saya. Ya hitung-hitung seperti menginvestasikan uang saja meskipun belum terlihat hasilnya sekarang.

Saya sebenarnya sudah tahu dan se-iring mende-ngar tentang pentingnya asuransi sejak lama,  mungkin saat masih bersekolah di bangku SLTP atau SMU. Tapi ketertarikan untuk membeli polis asuransi jiwa baru ada setelah masuk dunia kerja, sa-at saya mulai punya uang sen-diri.

Pentingnya asuransi justru diperkenalkan oleh seorang kolega saya yang bukan sales asuransi. Dari pembicaraan itu saya mulai berpikir ada baiknya juga memiliki asuransi, apalagi kemudian ada seorang teman yang berprofesi sebagai agen asuransi, jadi klop deh. Memang awalnya masih ikut-ikut-an, tapi toh mencontoh sesuatu yang baik tidak ada ruginya hehehe…

Hingga sekarang saya belum pernah mempunyai pengalaman khusus dengan asu-ransi, baru sebatas memikirkan penge-luaran rutin membayar premi se-tiap bulannya saja.


Nama: Gema Vega Argentty
Umur: 27 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Product Engineer

Bagi saya asuransi adalah sarana untuk meminimalisasi dampak dari sebuah kerugian atau kehilangan dalam bentuk materiil atau imate-riil. Asuransi penting sekali sebagai pelindung dari semua kegiatan yang kita jalani kedepannya.

Saya telah lama menge-nal asu-ransi sejak lama, bahkan sejak kecil. Tapi saya baru memiliki polis asuransi ketika mulai bekerja sekitar dua tahun belakang-an ini. Saya memutuskan untuk memiliki asuransi kesehatan sebagai proteksi ketika saya sakit.

Saya belum punya pengalaman khusus dengan asuransi. Tapi kalau pengalaman dikejar-kejar orang yang menawarkan asuransi sering sekali, dan terkadang sa-ngat mengganggu, walaupun sudah dikatakan kalau kita telah memiliki asu-ransi.

Saya berharap kedepan agen asuransi bisa lebih profesional dalam menawarkan produknya, jangan hanya mengejar premi tanpa memikirkan kebutuhan nasabahnya.


Nama: Daniel Louis Renzo
Umur: 26 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Wiraswasta

Menurut saya asuransi adalah salah satu layanan jasa untuk meng-investasikan apa yang telah saya miliki demi men-jaga masa depan saya. Bagi saya jasa keuangan ini sangatlah pen-ting karena dengan mengasuransikan apa yang telah saya miliki, saya menjadi tidak terlalu kawatir jika apa yang telah saya miliki itu mengalami masalah.

Saya mengenal asuransi sejak duduk di bangku SLTP dari kedua orang tua saya yang juga mengikuti layanan asuransi untuk semua yang kami miliki. Keluarga kami mengikuti berbagai asuransi untuk memproteksi harta benda kami seperti mobil dan rumah.

Saya memiliki pengalaman khusus de-ngan asuransi. Saat itu keluarga kami mengalami tabrakan yang membuat kendaraan rusak berat. Waktu itu kami langsung melaporkan  kepada pihak asuransi yang kami pilih dan tanpa menunggu lama dan proses yang berbelit-belit, kami mendapatkan sejumlah uang klaim untuk memperbaiki kendaraan kami seperti kondisi semula. Tidak terbayang kalau kami tidak mempunyai proteksi asuransi saat itu. Asuransi wajib dimiliki, tapi tetap hati-hati memilih agen dan per-usahaan yang profesional dengan pelayanan yang oke.


Nama: Vini Rizky Ramadhani
Umur: 24 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Karyawan bank

Asuransi buat saya adalah produk yang menyediakan jasa perlindungan baik untuk jiwa manusia atau barang berharga dengan nilai pertanggungan sesuai dengan yang kita bayarkan.

Kalau penting atau tidaknya relatif, tergantung pada orang masing-masing. Buat saya karena masih menjadi tanggung-an orang tua yang saya perlukan hanya asuransi kendaraan.

Saya sudah mengenal asuransi dari kecil karena ibu saya dulu bekerja di perusahaan asuransi. Saya juga pernah dibuatkan asuransi oleh ibu. Sejak saya bekerja, saya membeli sendiri produk asuransi untuk kendaraan dan asuransi dari tabungan berjangka di bank.

Selama ini belum ada pengalaman khusus dengan asuransi, saya belum pernah merasakan mengklaim kerugian ke asuransi. Saya berharap kedepan asuransi di Indonesia, terutama perusahaan lokal, semakin maju dan profesional.


Nama: Dwi Prihati Listyowening
Umur: 28 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Karyawan Swasta

Menurut saya asu-ransi itu jaminan untuk masa depan. Bahkan bisa menjadi tabungan melalui produk investasi se-perti unit-linked. Karena fungsinya itu, sangat penting memiliki asuransi sebagai jamin-an hari tua atau dalam kondisi da-rurat.

Meskipun sudah tahu asuransi sejak kecil, dari iklan di media massa atau de-ngar dari orang-orang di sekitar, saya baru beli polis asuransi sekitar 2005 saat sudah memiliki penghasilan sendiri.

Produk asuransi yang saya miliki asu-ransi jiwa dan kesehatan. Bicara soal asuransi, saya punya pe-ngalaman khusus yang tak terlupakan. Saat teman dekat saya meninggal, per-usahaan asuransi jiwa memberikan santun-an klaim. Nilainya saat itu sangat lumayan untuk membantu orang tuanya, padahal dia baru ikut asuransi kira-kira dua bulan.


Nama: Gunawati Swan
Umur: 20 tahun
Status: Single
Pekerjaan: Mahasiswi

Asuransi buat saya adalah investasi atau jaminan untuk masa depan. Proteksi dan investasi di asuransi cukup penting, se-hingga sejak duduk di bangku SLTP saya sudah memiliki asu-ransi jiwa.

Saya belum memiliki pengalaman khusus, apakah itu pengalaman baik atau buruk, dengan asuransi. Saya berharap asuransi bisa menaikkan citranya di masyarakat, sehingga semakin banyak masyarakat kita yang mau membeli produk asuransi.

Asuransi itu murah lho...

Gempa bumi yang menimpa warga Sumatera Barat 30 September lalu tentu meninggalkan duka yang teramat dalam. Selain kehilangan sanak saudara, banyak diantaranya juga kehilangan harta benda.

Kondisi ini tentu membuat anggota keluarga yang ditinggalkan merasakan beban berat. Apalagi mereka harus kembali membangun kehidupan dari nol karena harus mendirikan kembali rumah yang roboh dan harta yang rusak akibat gempa.

Namun ceritanya bisa jadi berbeda jika mereka menjadi pemegang premi asuransi. Melalui premi yang sudah dibayar selama menjadi nasabah asuransi, bisa jadi satu kekhawatiran akan berkurang.

Dengan mengasuransikan aset atau hartanya dengan premi tertentu, nasabah telah mengurangi risiko ketidakpastian akibat musibah.

Apalagi premi yang wajib dibayarkan nasabah setiap bulannya relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai pertanggungan yang nantinya akan diberikan perusahaan asuransi.

Untuk premi sebesar Rp1 juta per tahun misalnya, bisa mendapatkan nilai pertanggungan mobil hingga Rp100 juta untuk mengganti risiko kehilangan total dari mobil tersebut.

Asuransi rumah tinggal di wilayah DKI Jakarta dengan nilai pertanggungan Rp500 juta misalnya, hanya perlu membayar premi asuransi kebakaran sebesar Rp290.000 per tahun, jika ditambah asuransi gempa dengan nilai pertanggungan yang sama, total sekitar Rp575.000.

“Dengan perhitungan itu tentu berasuransi akan terasa lebih murah jika dibandingkan orang harus menanggung sendiri biaya akibat bencana atau kecelakaan lainnya,” ujar Nicolaus Prawiro, Direktur Keuangan PT Asuransi Jaya Proteksi.

Murahnya premi asuransi jika dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung seorang non peserta asuransi saat terjadi musibah juga pernah dirasakan Dodi Merkusian, pengusaha souvenir asal kota gudeg Yogyakarta.

Saat terjadi gempa Yogyakarta 2006 lalu misalnya, pria 36 tahun ini tidak perlu risau mengeluarkan biaya memuluskan lagi mobil yang tertimpa reruntuhan.

Demikian juga dengan beberapa bagian rumah yang rusak, memudahkan Dodi untuk memperbaikinya kembali dengan uang pertanggungan yang dikeluarkan pihak asuransi.

“Tidak bisa membayangkan jika saat itu saya harus keluar banyak biaya untuk perbaikan, tapi cukup dengan klaim asuransi masalah cepat selesai,” ujarnya.

Bukan hanya saat bencana alam saja, risiko seseorang untuk kehilangan harta bendanya juga bisa datang kapan saja dan di mana saja.

Berdasarkan data Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, jumlah kecelakaan mobil di jalan raya terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

Pada 2008 tercatat ada sekitar 18 ribu kecelakaan mobil di Indonesia, sedangkan menurut Asian Development Bank, kecelakaan jalan raya menembus angka 30 ribu kejadian.

Kecelakaan yang dicatat ini tentu saja hanya kecelakaan yang sifatnya sangat serius. Kecelakaan senggolan antar mobil di tengah kemacetan atau kecelakaan kecil seperti terserempet motor tidak tercatat.

Sementara biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan mobil cukup tinggi. Untuk mengecat satu panel karena lecet saja, biasanya pemilik kendaraan harus merogoh kocek hingga Rp400.000.

Belum lagi kalau sampai kehilangan mobil karena dicuri atau dirampok tentu beban finansial yang harus ditanggung jauh lebih besar.

Bukan hanya dana pertanggungan yang cukup besar dari pihak asuransi yang mengelola dana nasabah, cara pengajuan klaim juga mudah.

PT Asuransi Astra Buana atau yang lebih dikenal dengan nama Asuransi Garda Oto, berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan saat klaim. Misalnya saat kecelakaan, pemilik kendaraan pasti dirundung perasaan tidak menyenangkan dengan kejadian yang baru berlangsung.

Untuk memudahkan, pemegang polis cukup melapor lewat telepon melalui Garda Akses yang dapat diakses 24 jam setelah kejadian terjadi sebagai langkah awal.

Langkah selanjutnya, nasabah dapat langsung membawa mobil ke Garda Q’Corner atau kantor cabang Asuransi Astra untuk disurvey sehingga dapat langsung diserahkan ke bengkel untuk memulai perbaikan.

“Bagi pemilik mobil, sangatlah penting untuk melindungi mobilnya dari ragam risiko berkendara. Mengapa? Karena fakta menunjukkan risiko berkendara di jalan raya cenderung tinggi,” ujar Laurentius Iwan Pranoto, Marketing Communication & PR Dept. PT Asuransi Astra Buana.

Bukan hanya perlindungan terhadap aset dalam bentuk kendaraan, Asuransi Central Asia Raya juga memiliki produk Asuransi Rumah Idaman atau Asri yang menetapkan premi mulai Rp100.000 per tahun.

Bayangkan, hanya dengan premi semurah itu nasabah akan mendapatkan jaminan perlindungan rumah tinggal dan harta benda di dalamnya dari risiko kebakaran, perampokan atau pembongkaran, huru-hara, kerusuhan, tanggungjawab hukum, tertabrak kendaraan, serta bencana alam banjir, tsunami, dan tanah longsor.

“Kami tahu kebutuhan nasabah untuk melindungi nasabah pada rumah tinggalnya sangat tinggi. Contohnya di Jakarta ada risiko banjir atau kota-kota lain yang rentan dengan risiko bencana alam,” ujar Antony Japari, Direktur Marketing dan Chief Marketing Officer PT AJ Central Asia Raya.

Proses klaimnya juga tidak sulit, nasabah cukup menunggu proses 14 hari maka biaya pertanggungjawaban pihak asuransi akan langsung dibayarkan pasca kejadian bencana.

Bisa dibayangkan betapa murahnya biaya premi asuransi risiko atas rumah dan harta benda yang wajib dibayarkan seorang nasabah dibanding klaim asuransi yang dia dapatkan jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

Jadi, apakah Anda masih ragu-ragu untuk menjadi nasabah asuransi? Jika Anda sayang keluarga, harta benda, dan rumah tinggal yang dimiliki saat ini, rasanya tidak ada alasan untuk tidak menjadi nasabah asuransi risiko. Toh, premi yang wajib dibayarkan terasa murah jika dibandingkan biaya risiko yang harus ditanggung.

Sindrom traumatik dikala muda

Anthony Dio Martin

Sindrom traumatik dikala muda

oleh : Anthony Dio Martin
Managing Director HR Excellency


Dalam berbagai kesempatan konseling dengan bemacam-macam perusahaan yang berbeda, saya selalu menemukan orang-orang dari berbagai level mendapatkan penilaian yang buruk dari rekan atau bawahannya.

Pada perusahaan mana pun, saya selalu menemukan pemimpin-pemimpin yang dibenci oleh bawahannya. Secara umum, semuanya menunjukkan gejala yang mirip.

Mereka bukan bermasalah secara teknis, melainkan lebih kepada attitude, karakter, dan sisi emosionalnya. Banyak bawahan yang merasa diperlakukan “tidak manusiawi” melalui kata-kata dan body language sang atasan yang sangat kasar, merasa tidak didukung dan dibiarkan melakukan pekerjaan tanpa bimbingan, merasa diperlakukan seperti robot yang hanya bicara mengenai tugas, hasil, dan target.

Belum lagi keluhan terhadap atasan yang emosional dan meledak-ledak sehingga di mata bawahan, atasan tersebut tampak tidak profesional serta tidak mencerminkan karakter seorang pemimpin yang seharusnya bisa mengontrol emosi, bersikap bijaksana serta memiliki ketegasan yang bertanggung jawab.

Sebuah fakta yang cukup mencengangkan adalah, rata-rata ketika saya melakukan konseling dengan para atasan “bermasalah” tersebut, saya menemukan ciri-ciri yang sama.

Mereka bermasalah dengan rasa harga diri (self-esteem) mereka. Ketika mereka bermasalah dengan cara mereka menghargai diri-sendiri, maka tidaklah heran jika akhirnya mereka juga kesulitan untuk menghargai orang lain.

Orang yang bermasalah rasa berharganya bukan hanya terwujud melalui perilaku minder, penakut, pemalu, atau tertutup saja. Ada juga perilaku ekstrem sebaliknya, yaitu arogan, sombong, pemarah, kasar, sinis, pesimistis, dan cenderung melukai orang lain, baik melalui kata-kata, tindakan, maupun bahasa-bahasa nonverbal.

Salah satu kasus terbaru yang saya tangani adalah mengenai seorang manajer yang sangat dibenci oleh bawahannya, karena suka menekan bawahannya untuk memenuhi target-target tinggi yang dia berikan.

Manajer ini adalah seseorang yang sangat perfeksionis, keras pada diri sendiri, dan memiliki standar tinggi. Celakanya, ia menerapkan standar tinggi dan kebiasaan superperfeksionis itu kepada bawahannya. Ketika bawahan gagal mencapai, dia akan memarahi dengan kata-kata kasar.

Dalam sesi konseling, manajer tersebut berkata, “kalau saya saja bisa, kenapa bawahan saya tidak bisa?” Kondisi ini juga diperparah dengan ketidakpedulian manajer tersebut dengan sisi personal bawahannya.

Ketika bawahan tidak performa karena masalah personal (masalah keluarga, hubungan, dan sebagainya), manajer ini justru semakin menekan dan tidak mau tahu, dia bahkan berkata, “saya paling kesal kalau bawahan saya menurun produktivitasnya karena masalah pribadi. Buat saya itu hal konyol dan sangat tidak profesional.”

Ketika ditelusuri, ternyata manajer tersebut sejak kecil tidak pernah dipuji oleh orang tuanya. Setiap kali dia membuat prestasi, orangtuanya cuek. Namun, kalau sampai dia membuat kesalahan, orangtuanya akan memarahinya habis-habisan.

Ternyata hal inilah yang membentuk si manajer tersebut menjadi orang yang perfeksionis, memasang standar tinggi dan tidak menoleransi kegagalan. Dia merasa dirinya berharga kalau ia berhasil mencapai standar tinggi.

Akibatnya, dia pun menghargai orang lain hanya jika orang itu bisa mencapai standar “sempurna” yang dia tetapkan. Masalah intinya terletak di bagaimana manajer itu memandang dan menghargai dirinya.

Sebuah kasus lagi adalah seorang manajer yang sangat pemarah. Setiap kali terjadi situasi yang di luar harapan, manajer itu akan marah-marah kepada siapa saja.

Bawahan-bawahan yang kadangkala tidak ada hubungannya juga bisa menjadi sasaran pelampiasan. Sudah banyak karyawan yang tidak tahan dan memilih keluar karena perilaku manajer ini.

Lagi-lagi ketika ditelusuri, saya menemukan bahwa ternyata manajer ini sangat tertekan dan merasa gagal setiap kali keadaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Ketakutan, rasa tak berdaya, dan tertekan yang dia alami akhirnya dilampiaskan dalam bentuk kemarahan. Dia mengakui bahwa sebenarnya ia marah dengan diri sendiri dan keadaan yang terjadi, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengelola rasa kesal pada diri sendiri, sehingga dia melampiaskan kepada siapa saja yang kebetulan “memancing” kemarahannya saat itu.

Sadar atau tidak, bagaimana kita memandang dan menghargai diri sendiri selalu menentukan apakah kita akan menjadi seorang yang lebih dewasa, lebih matang, lebih bijaksana, dan bahkan lebih produktif serta maksimal.

Hanya saja, sebuah fakta lain yang tidak kalah mencengangkan adalah: hampir dari semua hasil konseling saya menunjukkan bahwa akar masalah keberhargaan diri seseorang, tidak peduli apakah dia staf, manajer, direktur, owner, rohaniawan, dokter, artis, atau bahkan psikolog sekalipun, selalu datang dari masa kecil dan masa muda mereka.

Banyak sekali masalah emosional permanen yang akarnya justru terbentuk ketika mereka masih berada pada usia muda dan remaja. Inilah yang saya sebut dengan traumatic youth syndrome, yaitu pengalaman masa muda yang tanpa disadari mengakibatkan problem emosional yang menetap.

Kita sering kali tidak sadar sama sekali bahwa masa kecil dan masa muda kita sangatlah berpengaruh pada kondisi psikologis kita saat ini. Setiap kali saya melakukan terapi bawah sadar kepada beberapa orang yang datang dengan berbagai masalah, hampir 80% lebih hasilnya selalu berkisar kepada masalah-masalah ketika mereka masih kecil atau remaja.

Ini juga menjadi salah satu alasan utama mengapa pada akhir desember saya mengadakan camp kecerdasan emosional bagi para remaja SMP dan SMA. Saya merasa sangatlah penting anak-anak remaja kita memiliki kematangan emosional sejak usia dini.

Banyak sekali orang yang sulit memperbaiki rasa berharganya karena masalah emosional yang mereka simpan sudah mengkristal bertahun-tahun lamanya sejak mereka anak-anak atau remaja. Alangkah bagusnya jika “sampah-sampah” emosi ini bisa dibereskan sejak usia awal sebelum telanjur mengakar kuat.

Nah, secara singkat sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin memberikan tiga tip sederhana untuk meningkatkan rasa berharga kita dari dalam diri (secara internal).

Pertama, berdamailah dengan diri sendiri dan masa lalu Anda. Selalu ada hal-hal yang tidak bisa diubah dalam diri kita. Entah itu bentuk fisik tubuh kita, latar belakang keluarga, atau kejadian-kejadian di masa lalu. Semakin kita menolaknya, kita akan semakin bermasalah secara emosional. Kadangkala satu-satunya yang bisa kita lakukan hanyalah menerimanya apa adanya.

Kedua, miliki self-talk positif. Berbicaralah hal-hal baik kepada diri sendiri. Motivasilah diri Anda sendiri. Pujilah hal-hal baik yang Anda miliki, bakat yang Anda terima, hal-hal hebat yang Anda kerjakan, dan berbagai kebaikan yang melekat dalam diri Anda.

Semakin Anda melihat hal buruk dalam diri Anda, maka Anda akan semakin merasa lemah. Namun, semakin Anda melihat hal-hal positif dalam diri Anda, maka Anda akan menjadi semakin yakin dengan diri Anda dan Anda bisa lebih mudah menghargai diri Anda sendiri.

Ketiga, bersyukurlah. Selalu ada orang-orang yang nasibnya tidak seberuntung Anda. Bersyukurlah atas apa adanya diri Anda. Jika Anda mulai tidak menemukan alasan untuk bersyukur, saat itulah Anda benar-benar dalam kondisi berbahaya. Bersyukurlah juga untuk orang-orang di sekeliling Anda (termasuk bawahan Anda).

Semoga artikel ini sedikit menyadarkan kita dan bisa membangun rasa berharga kita...

Salam antusias!

(bisnis.com)

Pilih bank atau multifinance

Eko Endarto

Pilih bank atau multifinance

oleh : Eko Endarto
Independent Financial Planner Finansia Consulting-Jakarta


Motor sudah punya. Rasanya sudah tiba saatnya saya punya mobil nih" ujar Yudha pada suatu sore kepada temannya, "tapi kalau beli tunai sepertinya mahal banget, lagian saya juga masih butuh dana untuk renovasi rumah," kata Yudha menambahkan. Teman yang diajak bicara tersebut menjawab, "utang saja, kan ada bank maupun multifinance," teman Yudha menjawab sekenanya.

Mungkin memiliki sebuah mobil saat ini sudah menjadi kebutuhan suatu keluarga. Meski harga mobil saat ini terbilang cukup mahal, dengan harga diatas Rp100 juta tetapi hal tersebut bukan suatu penghalang untuk memiliki mobil karena ada pihak lain yang 'baik' mau membantu.

Membeli mobil secara tunai tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, tetapi apabila dana yang dimiliki mencukupi memang lebih nyaman membeli mobil secara tunai. Namun, apabila dana yang dimiliki tidak cukup, pilihan lainnya adalah dengan cara kredit baik melalui bank atau multifinance.

Memiliki mobil secara kredit yang perlu diperhatikan adalah tersedianya dana untuk pembayaran uang muka (down payment) dan angsuran setiap bulannya. Uang muka dibayarkan hanya sekali, besarnya sekitar 20% - 30% dari harga mobil.

Semakin besar uang muka yang Anda bayar, semakin menunjukkan keseriusan Anda untuk memiliki mobil tersebut. Angsuran yang harus dibayar setiap bulannya usahakan jangan sampai melebihi 30% penghasilan, karena mungkin masih ada keperluan lain yang juga membutuhkan dana.

Selain itu, apabila Anda memutuskan untuk membeli mobil secara kredit, Anda harus memenuhi berbagai persyaratan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pemberi kredit akan menjadikan BPKB sebagai jaminan sampai kredit mobil tersebut lunas.

Bank dan multifinance

Kredit mobil saat ini dapat melalui bank ataupun perusahaan multifinance. Kredit mobil melalui bank umumnya memiliki suku bunga yang lebih murah dibandingkan dengan multifinance. Selain itu apabila kita mengalami kesulitan dalam membayar angsuran, kita dimudahkan untuk melakukan negosiasi dengan bank seperti untuk melakukan penjadwalan ulang angsuran.

Namun, dari segi proses pengajuan kredit biasanya bank memakan waktu lebih lama, hal ini mungkin dikarenakan bank memiliki banyak jenis pengajuan kredit lainnya seperti kredit rumah (KPR), KTA (kredit tanpa agunan), dan sebagainya.

Kredit mobil melalui multifinance memiliki keuanggulan yaitu proses yang relatif lebih cepat dalam pengajuan kredit. Hal ini dapat dimaklumi karena multifinance memang memiliki bisnis inti menyalurkan pembiayaan seperti misalnya kendaraan bermotor.

Dengan sejumlah jaringan cabang yang fokus untuk menyalurkan kredit, multifinance menyediakan kecepatan dalam proses pengajuan kredit, bahkan di antara pelayanannya calon nasabah tidak perlu repot untuk datang ke perusahaan multifinance, calon nasabah tinggal telepon dan pihak multifinance akan segera datang ke kantor atau rumah calon nasabah tersebut.

Pilihan paket kredit tersedia dalam jumlah cukup banyak dan sangat variatif, misalnya, kredit untuk merek tertentu, paket bunga atau uang muka (DP) rendah yang sangat jarang ada di bank dan lain sebagainya, belum lagi berbagai promosi juga gencar dilancarkan perusahaan multifinance, seperti pemberian hadiah baik langsung maupun melalui undian.

Mengambil kredit melalui multifinance umumnya dikenakan bunga lebih tinggi, hal ini wajar karena mayoritas perusahaan multifinance mendapatkan dana dari sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Disamping itu, perusahaan multifinance lebih ketat dalam segi pembayaran angsuran, keterlambatan beberapa bulan dalam membayar angsuran dapat menyebabkan mobil anda ditarik oleh multifinance. Oleh karena itu sebaiknya Anda membayar angsuran secara rutin dan tepat waktu.

Sesuai dengan kebutuhan

Dalam memutuskan mengambil kredit yang perlu diperhatikan adalah sesuai dengan yang kita butuhkan. Pilihlah kendaraan yang memang cocok untuk keperluan kita, pilihan harga juga harus disesuaikan dengan besarnya angsuran yang mampu kita bayar setiap bulannya. Apabila dana yang dimiliki tidak mencukupi jangan terlalu memaksakan.

Pihak ketiga yang menjadi sarana untuk mewujudkan keinginan kita dalam memiliki mobil memang cukup membantu. Namun kalau kita tidak disiplin, tetap saja masalah yang akan timbul.

Kini saatnya Anda memilih mobil impian.

Keberhasilan melawan arus

Keberhasilan melawan arus

oleh : A. M. Lilik Agung
Trainer dan Pembicara Publik. Mitra Pengelola High Leap Consulting

Pepatah bijak kuno mengatakan puncak karier seseorang tak lain adalah menjadi guru. Begitulah yang dilakukan sang sahabat setelah lama malang melintang menjadi CEO perusahaan penjualan langsung dari Amerika bernama Tupperware.

Sang sahabat, Nur Kuntjoro, dalam beberapa tahun belakangan ini telah menjadi guru bagi banyak organisasi dengan dua fokus utama, yaitu pemberdayaan manusia (pekerja) dan peningkatan keuntungan.

Meminjam pemikiran empu bisnis Lee Iacocca, Nur Kuntjoro percaya bahwa bisnis dapat diringkas menjadi tiga kata, yaitu people, product dan profit di mana people selalu ditempatkan di depan.

Sebagai guru yang banyak memberikan pelatihan dan konsultasi ada nuansa lebih yang selalu ditawarkan Nur Kuntjoro. Jika pada banyak perusahaan (terlebih pada saat krisis) melakukan PHK merupakan tindakan yang diamini sebagai salah satu resep untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan oleh Nur Kuntjoro paradigma demikian dibalik.

Tidak ada prajurit yang jelek, yang ada hanyalah perwira bodoh. Banyak perusahaan yang terjerembab tetapi kemudian bangkit justru tidak melakukan PHK. Hal yang dilakukan adalah mengganti jajaran manajemennya. Itulah salah satu hakikat mengapa people selalu ditempatkan di depan.

Dalam konteks ini Nur Kuntjoro tidak sekadar berkhotbah. Ketika menjadi masinis Tupperware Indonesia, bagi Nur Kuntjoro melakukan PHK merupakan tindakan tabu. Padahal saat itu mulai 1997 terjadi prahara besar bernama krisis moneter yang meruntuhkan bangunan bisnis.

Nur Kuntjoro menjalankan keputusan-keputusan yang menentang arus dan berpikir di luar kotak. Setelah tidak melakukan PHK, Tupperware Indonesia justru menaikkan gaji karyawan setiap tiga bulan untuk mengimbangi laju inflasi nan melejit.

Bagi para mitra kerja yang merupakan ujung tombak pemasaran perusahaan, Tupperware Indonesia menaikkan margin usaha secara drastis. Berbagai macam pelatihan dan motivasi dijalankan secara intensif dan sistematis.

Mendapat tambahan margin sekaligus disuntik dengan program pelatihan dan motivasi menjadikan mitra kerja bekerja penuh semangat dan nyaris tanpa kenal lelah. Hasilnya? Penjualan meningkat sebesar 222% di tengah terjerembapnya perekonomian nasional.

Apa yang dilakukan oleh Nur Kuntjoro dengan Tupperware-nya telah menjadi legenda. Selain diceritakan sendiri oleh Nur Kuntjoro sebagai tanggung jawab moralnya dan guru bisnis, banyak lembaga dan individu yang menjadikan kasus Tupperware ini sebagai kajian keberhasilan proses turnaround perusahaan.

Dengan dua tindakan utama yakni berpikir keluar dari kotak dan mengambil keputusan yang menentang arus.

Berbasis pada pengalaman Nur Kuntjoro melakukan proses turnaround di Tupperware Indonesia dan memakai pendekatan pemikiran empu bisnis Rosabeth Moss Kanter, ada tiga ciri utama kepemimpinan yang dilakukan Nur Kuntjoro. Ciri pertama, imajinasi untuk berinovasi. Dalam bahasa lain disebut dengan konsep.

Tupperware baru membuka cabang di Indonesia pada 1991. Benar bahwa Tupperware merupakan produk terkenal di Amerika Serikat. Namun saat memasuki pasar Indonesia nyaris produk ini tidak dikenal.

Menjadi sebuah kewajaran apabila pada tahun-tahun pertama terjadi banyak konsolidasi untuk memperkuat organisasi. Baru pada tahun keenam proses konsolidasi ini menemukan titik terangnya.

Sayang tiba-tiba awan gelap menyelimuti Indonesia dengan berbagai krisis yang mendera. Konsolidasi ini akan menjadi berantakan apabila manajemen mengikuti arus yang sedang terjadi pada mayoritas perusahaan di Indonesia.

Melawan arus

Inovasi dalam bentuk model dan strategi merupakan prasyarat bagi perusahaan untuk tetap bertahan bahkan melejit disaat krisis. Seperti sudah diceritakan di atas, Nur Kuntjoro menjalankan model dan strategi inovatif yang bertentangan dengan arus utama.

Justru karena inovasi ini Tupperware Indonesia selamat dari krisis dan meraup penjualan terbesar selama beroperasi di Indonesia.

Ciri kedua, profesionalisme dalam bekerja. Oleh Rosabeth Moss Kanter disebut dengan kompetensi. Tindakan pemimpin dalam konteks ini tak lain memperkuat kompetensi pribadi dan organisasi dengan dukungan pada pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

Tujuannya agar para karyawan bekerja dengan lebih produktif tanpa kesalahan dan memberi nilai lebih kepada pelanggan yang semakin banyak menuntut.

Memberikan pelatihan intensif kepada para mitra kerja yang merupakan ujung tombak penjualan tak lain adalah bentuk dari peningkatan profesionalisme dalam bekerja. Ditambah lagi dengan program motivasi yang dijalankan secara sistematis tanpa jeda, kompetensi para mitra kerja akan semakin terasah.

Alhasil gabungan kompetensi pribadi dengan kompetensi organisasi yang diwakili oleh para mitra kerja menjadikan Tupperware Indonesia kuat secara organisasi dan masif dalam menjalankan proses pemasaran. Menjadi kewajaran apabila Tupperware Indonesia menjadi pilihan utama para konsumennya seperti yang terjadi di negara induknya Amerika Serikat.

Ciri ketiga adalah keterbukaan untuk berkolaborasi. Istilah pendeknya koneksi. Oleh Rosabeth Moss Kanter koneksi ini diartikan sebagai kemampuan pemimpin membangun hubungan dengan para mitra kerja yang dapat memperluas jangkauan organisasi, meningkatkan penawaran dan memberi energi (motivasi) dalam praktik.

Sebagai perusahaan dengan sistem penjualan langsung, koneksi merupakan darah utama yang tidak terbantahkan. Bahkan dapat dikatakan mati hidupnya Tupperware Indonesia bergantung pada koneksi yang dibangun oleh para mitra kerjanya.

Untuk menjaga koneksi ini tak segan Nur Kuntjoro datang sendiri ke seluruh mitra kerjanya, selain bersilaturahmi sekaligus juga memberikan teknik baru dalam menjual. Tidak ketinggalan memotivasi seluruh mitra kerjanya agar senantiasa menjaga produktivitas dan profesionalitas dalam bekerja.

Tiga ciri kepemimpinan - konsep, kompetensi, koneksi - telah dilakukan dengan gilang gemilang oleh Nur Kuntjoro. Tiga ciri ini yang mampu mengubah posisi perusahaan dari rugi menjadi untung. Nur Kuntjoro telah membuktikan.(bisnis.com)


Tantangan pengukuran media online

Kamis, 24/12/2009 09:19 WIB

R. Pradopo

Tantangan pengukuran media online

oleh : R. Pradopo
Head of Marketing Knowledge Frontier Consulting Group

Perkembangan Internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Diperkirakan pengguna Internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 30 juta orang. Bahkan Indonesia termasuk negara ketiga setelah Pakistan dan India yang memiliki pertumbuhan pengguna Internet terbanyak di dunia.

Potensi penetrasi Internet tentu memunculkan peluang baru bagi para pemasar untuk melirik medium Internet sebagai wahana aktivitas dalam membangun merek.

Berdasarkan sumber dari Zenith Optimedia, pangsa pasar Internet sebagai tempat untuk beriklan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Bahkan, pangsa pasar internet lebih besar dibandingkan majalah. Ini mengindikasikan sebuah peluang besar bagi media digital untuk memperoleh pendapatan dari bisnis media.

Internet akan menjadi sebuah bentuk komunikasi yang mengkombinasikan berbagai fungsi, seperti penyediaan informasi, pengembangan merek, dan bersifat persuasif. Situs perusahaan mengombinasikan teks dan gambar pada halaman yang berbeda melalui teknologi interaksi untuk memberikan informasi dan membangun merek perusahaan.

Sebuah pendekatan unik untuk peningkatan ekuitas merek secara on line adalah desain situs yang diperuntukan bagi merek.

Bayangkan, ketika konsumen melihat situs merek atau produk, dia sedang berada pada sebuah pengalaman virtual. Kekuatan pengalaman virtual adalah sebuah fungsi dimana seseorang merasa lebih memiliki keterlibatan tinggi terhadap sebuah merek atau produk.

Mereka secara bebas bisa menentukan panjang pendek informasi yang ingin mereka serap dan perilaku 'klik' mempermudah mereka untuk mengeksploitasi sumber informasi lebih detail. Semuanya akan mengalir tanpa pengawasan dari pemasar.

Namun sayangnya, keunggulan media digital memiliki potensi hambatan yang cukup besar untuk berkembang. Hambatan terbesarnya adalah tidak tersedianya alat ukur untuk metode pembelian media digital khususnya melalui internet.

Tidak seperti ketika pengiklan ingin membeli media di televisi. Dasar pembelian sangat jelas sekali. Sistem pembayaran media di televisi memiliki standar yang telah diterima di semua industri.

Di Inggris, misalnya, kita mengenal sistem pengukuran berdasarkan BARB (Broadcaster's Audience Reseach Board). Di Indonesia, semua industri mengacu kepada pengukuran yang dilakukan oleh Nielsen, sehingga, pembelian media di televisi mampu memberikan alat ukur yang jelas ketika kita ingin menempatkan iklan kita di media televisi.

Ada beberapa teknik pembayaran media yang selama digunakan yaitu pay-per-view, pay-per-click, berdasarkan hit pada site tertentu. Pay-per-view artinya pengiklan hanya membayar sejumlah tertentu pada tiap konsumen membuka situs dan terekspose dengan iklan. Pay-per-click artinya pengiklan hanya membayar ketika konsumen melakukan interaksi dengan merek pengiklan.

Berdasarkan jumlah hit akan lebih mudah, misalnya situs berita memberikan harga kepada pengiklan berdasarkan jangka waktu misalnya bulan. Dasar penentuan adalah jumlah kunjungan situs tersebut mencapai 30-40 juta orang.

Jadi harga akan didasarkan pada jumlah kunjungan. Sistem pembayaran ini, tidak menguntungkan bagi para pengiklan karena hasil yang ingin dicapai jadi tidak jelas.

Setidaknya media digital house harus mengambil langkah besar untuk mendesain sebuah alat pembayaran untuk media digital. Sementara ini, media digital house di Indonesia masih mengacu pada PPC, PPV, dan jumlah pengunjung di situs.

Sistem pembayaran yang mereka terapkan juga jauh dari harapan pengiklan. Bila pengiklan memasang di media televisi akan lebih jelas berapa rating yang didapatkan sementara bila di media Internet pengiklan tidak bisa mendapatkan pengukuran yang sama.

Alhasil belanja di media online bisa dikatakan tidak akuntabel. Transparansi merupakan isu utama karena pengiklan akan menilai titik impas ketika beriklan di media onlline.

Sebagai contoh P&G sebagai pengiklan terbesar di dunia, berkomentar bahwa Fast Moving Customer Good (FMCG) tidak akan mengalokasikan anggaran ke media online lebih besar dibandingkan televisi selama industri ini tidak pernah mengenalkan sebuah teknik pengukuran yang lebih fair.

Bahkan Corporate Marketing Director P&G Roisin Donnelly berkomentar bahwa perusahaannya tidak akan menambah belanja iklan di media online selama masalah tersebut belum terpecahkan.

Saat ini,beberapa perusahaan mengenalkan teknik pengukuran di media online, seperti UKOM. UKOM telah menggandeng Nielsen Company untuk meluncurkan teknik pengukuran yang dinamakan universal online planning system.

Teknik pengukuran ini menggunakan panel-based system. Alasannya adalah agar supaya pengiklan mudah membandingkan dengan media lainnya. Namun demikian, teknik pengukuran ini juga masih mendapatkan kritikan yang tajam terutama dari rivalnya yaitu ComScore.

ComScore menilai bahwa teknik yang digunakan UKOM tidak efektif karena tidak mengukur penggunaan Internet tidak didasarkan pada site server data. Jadi, penggakses Internet melalui Iphone tidak akan terukur.

Alhasil ComScore meluncurkan teknik baru yaitu mengkombinasikan antara panel-based system dengan site server data. Teknik ini diyakini lebih akurat dibandingkan yang dikembangkan oleh UKOM.

Di Indonesia, setidaknya pemain besar seperti kompas.com seharusnya memiliki inisiatif untuk melakukan sebuah kajian mendalam tentang teknik pengukuran media online. Dengan demikian perkembangan Internet akan mentransformasikan ke medium yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan.

sumber: bisnis.com

2010 dan harapan Anda!

Kamis, 24/12/2009 09:20 WIB

Anthony Dio Martin

2010 dan harapan Anda!

oleh : Anthony Dio Martin
Managing Director HR Excellency

Pada penghujung tahun ini, saya ingin berbagi kisah tentang pengharapan kepada Anda. Ada seorang petani asal Colombia bernama Gabriel yang bermimpi untuk memiliki sebuah peternakan besar.

Mimpi itu semakin membara tatkala dia melihat berhektare-hektare tanah kosong luas membentang. Saat itu, Gabriel hanyalah seorang petani miskin dengan sepetak tanah pertanian kecil dan seekor sapi.

Di suatu malam, ia pun bercerita pada ayahnya mengenai keinginannya itu, dan ayahnya mendorongnya untuk mencari pemilik tanah itu. Saat mendengar saran ayahnya, Gabriel terkejut dan berkata, "Tapi aku tidak punya uang sebanyak itu untuk membeli tanah itu ayah..." Sekali lagi ayahnya mendorong untuk menemui pemilik tanah itu, "Tapi kan tidak ada salahnya menemui dia dan ngobrol dulu..."

Singkat cerita, di luar dugaan. Ternyata sang pemilik tanah bersedia membantu dan meringankan Gabriel dengan cara memperbolehkan mencicil sesuai dengan keadaan keuangan Gabriel.

Beberapa tahun kemudian pertanian itu berkembang luar biasa dan menjadi salah satu pertanian terbesar di daerah itu. Bahkan, Gabriel memiliki ratusan sapi, kebun binatang kecil, taman berkuda, dan berbagai fasilitas hiburan keluarga lainnya. Dan waktu pun terus berlalu. Suatu ketika, istri Gabriel yang bernama Sarah, tiba-tiba berkata kepadanya, "Sayang, aku ingin membangun sapi terbesar di dunia..."

Ketika mereka berkonsultasi dan membuat rancangan bangunan "sapi" itu, mereka disodori sejumlah anggaran yang angkanya sangat besar sekali. Mereka sempat berpikir, "Mana ada bank yang mau meminjamkan uang sebesar ini untuk membangun seekor sapi?"

Namun, sekali lagi mereka mencoba melangkah dan mengajukan proposal. Entah bagaimana proses yang terjadi, pada akhirnya manajer bank tersebut bersedia memberikan pinjaman dan mempercayai rencana yang mereka ajukan.

Kini, di tengah pertanian dan peternakan mereka berdirilah 'seekor sapi' setinggi 9 meter dan sepanjang 16 meter. Dan itu menjadi pusat atraksi turis yang luar biasa. Semua orang yang masuk ke dalam "sapi" itu akan diperlihatkan proses berubahnya rumput yang dimakan sapi hingga menjadi susu.

Kini, sapi raksasa itu menjadi sebuah wisata pendidikan yang menarik banyak turis dan menjadikan daerah itu sebagai salah satu daerah favorit di Colombia.

Berani bermimpi

Sungguh sebuah cerita sederhana yang menggugah hati bukan? Apakah yang menggerakkan Gabriel dan istrinya untuk memiliki keberanian dan bertindak? Harapan! Mereka memiliki harapan bahwa mimpi mereka bisa terwujud.

Segala pencapaian besar selalu diawali dengan sebuah letupan kecil yang bernama pengharapan. Orang yang kehilangan harapan seperti orang yang 'mati', mereka tidak akan punya keberanian, kehilangan kekuatannya, dan memilih untuk berhenti.

Kita masih ingat pada Desember 5 tahun yang lalu, ketika tsunami memorak-porandakan Aceh. Beberapa orang sekarang ini sudah membangun kehidupannya kembali dan mulai bergerak maju.

Namun, banyak orang yang putus asa dan musnah pengharapannya. Mereka tidak mampu membangun kehidupannya dan tidak melakukan usaha apa pun.

Mengapa hanya sedikit orang yang mampu bertahan dan membangun kehidupannya kembali? Karena memang hanya sedikit orang yang bisa memelihara pengharapan dalam hidupnya.

Dalam hitungan hari, kita akan meninggalkan 2009. Sebuah lembaran baru akan kita buka. Sebuah musim kehidupan yang baru akan kita masuki.

Pertanyaannya adalah, apakah Anda masih memiliki pengharapan dengan kehidupan Anda di tahun yang akan datang? Apakah Anda masih percaya bahwa 2010 akan menjadi tahun keemasan Anda? Apakah masih ada sinar keyakinan bahwa kehidupan Anda akan menjadi lebih baik pada tahun mendatang?

Melalui artikel singkat ini, saya ingin merangkum beberapa pemikiran sederhana untuk senantiasa membangkitkan kembali harapan Anda pada tahun mendatang.

  • Bangun harapan dengan emosi positif yang besar. Kisah Gabriel di atas mengingatkan kita bahwa segala sesuatu dimulai dari mimpi-mimpi atau visi yang awalnya kelihatan mustahil.

    Saat itu, berbagai keraguan serta ketidakpastian menyelimuti Anda. Anda merasa 'excited' sekaligus khawatir apakah mimpi tersebut dapat diwujudkan. Disinilah permainan emosi sering kali menjadi kuncinya.

    Itulah sebabnya dalam berbagai pelatihan kecerdasan emosi yang kami adakan, sangat ditekankan bahwa "...pertarungan emosi yang positif dan negatif, akan sangat menentukan apakah seseorang menjadi suksesatau gagal".

    Pada saat emosi negatif seperti rasa takut, jauh lebih besar daripada emosi positif seperti kebahagiaan jika impiannya bisa terwujud, maka seseorang akan mundur.

  • Bagikan mimpimu kepada yang bisa mendukungmu. Untungnya, langkah Gabriel selanjutnya, bukannya mengubur mimpinya ataupun 'membunuh' mimpinya sendiri.

    Dia pun membagikan mimpinya kepada ayahnya yang ternyata memberikan dukungan positif. Hingga akhirnya, terwujudlah impian mempunyai pertanian yang besar. Di sinilah peran orang lain menjadi begitu sangat penting.

    Bayangkan, jika ayahnya tidak mendukung bahkan menjatuhkan? Bisa jadi, Gabriel tidak akan berani berbicara kepada pemilik tanah pertanian tersebut, yang akhirnya membuatnya tetap hidup dengan sepetak tanah pertanian kecilnya.

    Jadi, pembelajarannya adalah mendapatkan dukungan dan 'energi positif' dari orang-orang yang bisa memberi support positif atas mimpimu.

  • Realisasikan sesuatu. Saya mempunyai pepatah dari pengalaman sendiri bahwa, "Sebongkah batu yang diletakkan, jauh lebih berharga daripada sebuah bangunan yang masih dalam impian".

    Untuk memulai sesuatu mimpi, mulailah take action (lakukan sesuatu). Lihatlah, apa yang Anda capai dan nikmati sekarang adalah apa yang Anda lakukan kemarin. Dan, apa yang akan Anda nikmati pada masa depan, adalah apa yang Anda lakukan hari ini.

    Oleh karena itu, tergeraklah untuk mulai melakukan sesuatu. Kisah Gabriel di atas, menunjukkan suatu elemen sukses yang penting yakni mulai melakukan sesuatu tindakan.

  • Berani wujudkan yang lebih tinggi. Setelah mimpi Anda tercapai, janganlah berhenti. Pikirkanlah apa yang masih bisa diraih. Ingat, selalu ada langit yang lebih tinggi.

    Selalu ada gunung kesuksesan lebih tinggi yang bisa Anda daki. Cobalah, tantang dan paksa diri Anda untuk terus melangkah. Hindari penyakit 3C (Compliment, Complacent serta Comfort Zone) yang seringkali membuat orang terlalu berpuas diri dan lantas berhenti.

    Lihatlah semangat Gabriel yang masih mau mewujudkan mimpi gila istrinya untuk memiliki sapi terbesar.

    Semoga kisah Gabriel dengan semua pembelajarannya, membuat kita tetap optimis dan berani menghadapi tantangan pada 2010. Apa pun wujudnya, katakan, "Saya optimistis!"!

  • suber: bisnis.com