Selasa, 12 Mei 2009

Kursi Demokrat di Senayan Naik Tiga Kali Lipat

Prediksi DPR Periode 2009 -2014 JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan proses tabulasi suara nasional malam tadi. Hasil akhirnya tak jauh dari prediksi sejumlah lembaga survei yang menyelenggarakan penghitungan cepat (quickcount). Hanya sembilan parpol yang berhak mendapat kursi di Senayan (DPR) setelah melampaui batas parliamentary threshold 2,5 persen suara sah nasional.Bila penghitungan suara sudah selesai (baca halaman 1), berapa kursi yang diperoleh parpol yang lolos? Secara resmi belum diketahui berapa kursi yang diperoleh parpol. Tapi, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, lembaganya telah membuat hitung-hitungan dengan mengacu pada data KPU tersebut.''Hasilnya sesuai prediksi. Demokrat tampil sebagai jawara di Senayan dengan memenangi 149 kursi,'' katanya di Jakarta kemarin (9/5). Sebagai pembanding, saat Pemilu 2004, Demokrat hanya punya 57 kursi (10,36 persen) DPR dari total kuota 550 kursi.Dalam Pemilu 2009, kuota kursi DPR yang diperebutkan bertambah 10, sehingga menjadi 560 kursi. Artinya, saat ini Demokrat menguasai 26,6 persen kursi DPR periode 2009-2014. ''Naik lebih dari dua kali lipat,'' jelas Burhan -panggilan akrab Burhanuddin Muhtadi.Mantan penguasa DPR, yakni Golkar, merosot ke urutan kedua dengan perolehan kursi yang juga terjun bebas. Partai berlambang beringin ini kehilangan 23 kursi. Pada 2004, Golkar menguasai 129 kursi, tapi kini hanya mampu mempertahankan 106 kursi.PDIP bernasib sama. Berada tepat di bawah Golkar, partainya wong cilik berlambang banteng moncong putih itu terpaksa melepas 15 kursinya dari 109 kursi menjadi 94 kursi.Berbanding terbalik dengan sukses besar Demokrat, ''Kelompok partai besar dan menengah'' di DPR periode 2004-2009 memang harus banyak bersabar. Kursi yang merek peroleh mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kecuali, Partai Keadilan Sejahtera yang perolehan kursinya pada 2009 ini bertambah 12 kursi, dari 45 kursi pada 2004 menjadi 57 kursi.''Dengan ini, prestasi PKS sekaligus naik dari 'juara ketujuh' di DPR periode lalu, menjadi juara keempat di periode sekarang,'' ungkap Burhan.Kelompok partai menengah lain tak seberuntung PKS. PAN turun dari 53 kursi menjadi 46 kursi, PPP turun dari 58 menjadi 37 kursi, dan PKB turun dari 52 menjadi 28 kursi. ''Kalau dilihat secara keseluruhan, penurunan kursi terbesar dalam pemilu kali ini dialami PKB yang kehilangan 24 kursinya,'' kata Burhan.DPR mendapat dua pendatang baru, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Gerindra yang mencapreskan Prabowo Subianto merebut 26 kursi, sedangkan Hanura yang dipimpin Wiranto meraih 17 kursi.''Sebaliknya, ada tujuh parpol yang terdepak dari DPR, karena tidak lolos parliamentary threshold,'' ujar Burhan. Deretan parpol itu adalah PBR yang sebelumnya memiliki 14 kursi dan PDS yang punya 13 kursi. Di DPR periode 2004-2009, keduanya membentuk fraksi sendiri. Partai ketiga adalah PBB (11 kursi) yang bersama-sama PPDK (4 kursi), Partai Pelopor (3 kursi), PNI Marhaenisme (1 kursi), dan PPDI (1 kursi) membentuk Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD). (pri/tof)

Tidak ada komentar: