Kamis, 14 Mei 2009

ADB (Agar Doyan Berutang)

"TAK ada negara yang menjadi sejahtera karena utang," ujar Gantam Bangyopadhyay dari Nadi Ghati Morcha yang bekerja untuk masyarakat adat di Chhattisgarh, India. Namun, inilah Indonesia. Berutang sudah menjadi bagian dari budaya di sini. Sejak pemerintahan Soekarno hingga SBY-Kalla, berutang kepada luar negeri menjadi kebiasaan. Bahkan, pemerintah sangat bangga ketika mendapatkan kucuran utang. Kini utang Indonesia sudah mencapai 2.335,8 miliar dolar! Jadi, cicilan utang yang harus dibayar per kepala Rp 106 juta. Fantastis! Indonesia bergabung dengan ADB (Asian Development Bank) sejak 1996. Lembaga yang bisa dipelesetkan menjadi kependekan dari Agar Doyan Berutang itu telah memberikan pinjaman sebanyak 297 kali. Pertanyaan yang muncul: apa hasil sesungguhnya kerja sama keduanya, kesejahteraan ataukah kesengsaraan? (*)Akifah Arradhiyyah As-Sahar, Jl Gebang Rodah Sekolahan, Surabaya

Tidak ada komentar: