Senin, 04 Mei 2009

Mien R Uno:Memaknai Hardiknas

Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2009, bagi Mien R Uno memiliki makna yang mendalam. Bukan karena acara seremonialnya yang dipusatkan di ITB Bandung atau karena keberhasilan pemerintah memberikan sekolah gratis, tapi bagaimana dia kini bisa lebih berkontribusi memberikan penguatan pendidikan bagi masyarakat.
Melalui Mien R Uno Foundation (MRUF) yang didirikannya bersama suami, Razif Henk Uno, pada tahun 2000, Mien R Uno kini menjadi lebih fokus pada pengembangan pendidikan dan pembinaan generasi muda dan setiap hari sibuk memotivasi berbagai lapisan masyarakat melalu berbagai pelatihan pemberdayaan diri.
"Alhamdulilah lembaga sosial yang kami dirikan delapan tahun lalu kini melibatkan langsung dua putra kami, Indra Uno dan Sandiaga Uno sehingga kami bisa meningkatkan kegiatan di bidang pendidikan terutama entrepreneurship," ujar presdir Lembaga Pendidikan Duta Bangsa yang mengajarkan etika, percaya diri dan pemberdayaan masyarakat ini.
Berkantor di Recapital Building, lantai 9 di kawasan kebayoran Baru, MRUF memberikan kesempatan pada generasi muda untuk mendapatkan pendidikan dengan bantuan beasiswa penuh termasuk biaya hidup. Yayasan ini juga memfasilitasi pengusaha muda kategori usaha mikro dan kecil untuk mendapatkan modal kerja, pelatihan dan pendampingan.
Berkiprah sejak 1960-an di dunia pendidikan sebagai asisten dosen dan petugas perpustakaan di IKIP Bandung, public figure yang banyak mendapat penghargaan internasional ini mengatakan terus prihatin dengan kondisi sebagian besar masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dan menjadi pengangguran apalagi di tengah krisis global saat ini.
"Oleh karena itu MRUF mengambil peran untuk memfasilitasi individu atau kelompok masyarakat melakukan sesuatu yang produktif dan mampu mandiri. Banyak anak hidup pas-pasan secara keilmuan karena kurangnya kesempatan untuk belajar. Akibat keterbatasan itu, kata Mien R Uno, mereka sulit menemukan pekerjaan dan menyebabkan masa depan mereka menjadi tidak jelas. Tidak memiliki pendidikan yang diperlukan dan kemandirian ekonomi.
Untuk bisa memberikan beasiswa, pihaknya juga menggandeng pihak-pihak lain untuk mendukung aktifitasnya seperti dengan Universitas Paramadina dan yayasan lainnya yang dimotori para alumni UI yaitu Karya Salemba Empat.
Bersama Paramadina ada 70 mahasiswa yang mendapat beasiswa penuh, sementara dengan Karya Salemba Empat ada sekitar 600 mahasiswa yang belajar di enam perguruan tinggi. Uniknya para penerima beasiswa dari berbagai daerah juga dibekali pelatihan pengenalan diri, penggalian potensi diri serta peningkatan kualitas diri.
Mantan anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) ini mencermati mahasiswa penerima beasiswa daerah memiliki kekurangan dengan para mahasiswa lain yang berada di Jakarta karena itu mereka dilatih untuk tampil percaya diri dan bersikap profesional.
"Kalau kita berperilaku dan penampilan kurang menarik maka akan merugikan diri sendiri dan lingkungan. Sebaliknya jika bisa menjaga perilaku, memiliki wawasan dan cerdas menyikapi berbagai hal maka networking menjadi tambah luas dan kepercayaan orang lain terhadap kita tinggi," ujarnya. (tw)
oleh : Hilda Sabri Sulistyo

Tidak ada komentar: