Senin, 06 April 2009

PDIP vs PKS? Hahaha ….

23 Juli 2008 • 11:39 am
PDIP vs PKS? Hahaha ….
window.google_render_ad();
Itu kesimpulan terlalu dini menghadapi Pemilu 2009. PKS jelas masih belum bisa (atau malah memang tak bisa) menghilangkan eksklusifitas platform partainya. Dikotomi muslim-non muslim adalah PR besar yang harus dipecahkan PKS bilapun partai ini nantinya masih akan terus bertahan beberapa belas tahun ke depan.
Underestimated terhadap PKS? Bukan, ini realita politik saja. Di kalangan Islam sendiri, PKS sendiri bukan suatu “aliran” ideologi. PKS tampil penuh percaya diri dengan konsep wadah penampung kekecewaan publik terhadap elit, partai politik dan dinamika politik Indonesia selama lima tahun terakhir. Tapi, ini jelas bukan ideologi, tapi hanya sebuah taktik yang dilakukan parpol untuk mendulang suara. Di atas taktik ada strategi dan strategi ditetaskan oleh platform dan di atasnya ada ideologi partai yang menaungi.PKS pun tak bisa mengatakan ideologinya adalah Islam. Di belahan dunia manapun, partai politik yang mendasarkan dirinya pada Islam, selalu mempunyai ideologi khusus tersendiri, misalnya saja dikotomis Shiah-Sunni. PKS partai Islam? Dia nyata-nyata akan berhadapan dengan PKB, PPP, PAN, PBB, PBR dan partai kecil-kecil lainnya. PKB punya basis massa NU yang luar biasa di pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. PPP selain berharap limpahan NU, juga organisasi tradisional lainnya seperti Al Ittihadiyah, Al Washliyah dan seterusnya, PAN punya Muhammadiyah, PBB masih berharap pesona romantisme Masyumi dan PBR tentu masih berharap sisa-sisa umat Zainuddin MZ.
Jadi, PKS akan menggarap yang mana? Itu sudah dibuktikan mereka pada Pemilu 2004 lalu. Mereka menang di kota besar. Seperti diketahui, umat Islam di kota, secara “konvensional” pernah dimiliki PAN melalui Muhammadiyah. Namun, PKS berhasil mengikis itu dan mengalihkan dukungan sebagian orang Muhammadiyah ke partai ini. Tapi, lima tahun sudah berlalu, dan tentu saja PAN tidak tinggal diam. Apalagi ada bayi partai baru yang “sempalannya” PAN, Partai Matahari Bangsa (PMB). Tidak begitu banyak harapan di partai baru ini, tapi tentu gerogotannnya terhadap massa Muhammadiyah tetap punya pengaruh sekecil apapun.
PKS diuntungkan dengan konflik PKB tapi justru PKS tak punya sosok sosiologis bernama “kyai”. Tifatul dan Hidayat Nur Wahid bukan seorang kyai melainkan sosok sosiologis yang lain bertajuk “ustadz”. Di Pulau Jawa, ustadz masih kalah pengaruh bahkan dibandingkan dengan kata sosiologis yang lain seperti ”habib”.
PKS menang di Jawa Barat? Itu karena kolaborasi dengan PAN yang menjual penuh popularitas Dedi Yusuf. Dan ingat, beda suaranya pun tak jauh dengan kandidat kedua, Agum Gumelar yang dicalonkan PDIP. Di Jawa Tengah, Bibit Waluyo, calon PDIP justru menang telak. Memang, angka golput cukup tinggi. Tapi apakah itu massa PKS? Ah, Anda bisa ditertawakan bila berkesimpulan demikian.
Satu lagi, walau Gubernur Jawa Barat yang dari PKS itu akan berjuang untuk partainya di Jawa Barat, bukankah PAN juga akan berbuat hal yang sama?
Di Jawa Timur? Hanya PDIP yang bisa mengimbangi PKB di “negara”-nya asal kyai-kyai itu.
Di Sumut PKS menang? H Syamsul Arifin bakal hanya tersenyum kalau kemenangannya disebut faktor PKS. Yang patut dipuji dari PKS di Sumut adalah kejeliannya menempatkan calonnya sebagai pendamping Syamsul. Setelah itu, hampir sepanjang Pilgubsu, Syamsul Arifin bekerja “sendirian”. Ingat, pilihan PKS dan sosok Gatot baru muncul pada hari terakhir pendaftaran cagubsu-cawagubsu. Ingat juga, Syamsul tetap loyal pada Golkar. Teori di Jawa Barat bakal berlaku yaitu bila Gatot akan memaksimalkan posisinya untuk memenangkan PKS di Sumut, tentulah Syamsul juga berbuat hal yang sama bagi Golkar, bukan?
PKS punya target 20% dalam Pemilu 2009. Boleh dan itu memang mesti dilakukan oleh sebuah partai yang punya kemauan untuk mewujudkannya. Tapi apakah Anda berpikir PPP dan PAN tak punya target yang sama? Di situlah persoalannya.
Lawan PKS bukanlah Golkar dan PDI, melainkan PPP dan PAN. Pole position partai elit saat ini adalah PDIP dan Golkar, sementara di grid ke dua, PPP, PAN dan PKS, serta mungkin saja PBB dan Demokrat. Jangan lupakan partai lain yang siap menggerogoti perolehan suara walau kecil seperti Hanura.
Golkar punya mesin politik yang wahid bila dilihat dalam kasus pemilu legislatif. Kekalahan di Pilkada di beberapa daerah tidak tepat digunakan sebagai variabel melihat pemilu legislatif. Apalagi, karena mereka justru leading di pilkada kabupaten/kota.
Jadi, yang diperlukan PKS sekarang adalah ideologi partai. Ideologi membuat partai punya basis massa. PKS tidak bisa lagi sekedar mengharapkan limpahan massa mengambang.
Saya pribadi, kurang percaya dengan “teori” floating mass ini. Hehehehe ….
window.google_render_ad();
Filed under: All News, Islam, Politik , , , , , , , , , , , ,
522 Responses
Shohibul Anshor Siregar mengatakan:
23 Juli 2008 pukul 4:41 pm
PDIP itu sudah jenuh, hanya sedang dimainkan seolah-olah mampu dan kuat melawan kehebatan SBY. Jadinya kan tak ada pikiran lain bahwa pilpres itu hanya ajang permainan buat SBY-Mega, pupus alternatif.Nah, itu yg dicoba oleh PKS saya kira. Tetapi, sejenuh-jenuh PDIP mungkin juga PKS tak punya peta baru lagi, akan ada sedikit kenaikan, tetapi nalar politik yang belum sehat di RI akan mempercepat kejenuhan PKS.So? Indonesia buram. Itu 2009.
itu karena kita belum turun ke gelanggang
numpang lewat mengatakan:
23 Juli 2008 pukul 5:11 pm
^Seburam website ini ~~~
kl gitu…biar gak buram ketawa dulu … hahahahahahha
esaifoto mengatakan:
23 Juli 2008 pukul 6:33 pm
saya cuma mau bilang apa yang di lakukan partai PKS terhadap rakyat negeri ini sebagai partai pendukung SBY_JK (ingat islam itu agama yang tegas, jangan banci menjadi pendukung sby-jk) kepada pendukung PKS mentang-mentang keteyaknya tidak berjenggot, ngaku partai bersih yu pendukung sby apa prokram kerjamu mengenai BBM>
jangan cuma pilih partai yang modal berjenggot bisa tertipu kayak iklan.lihat sepak terjangnya di senayan.dan kepada pendukung PDIP jangan jadikan partai itu di nasti, rakyat sudah cerdas
http://esaifoto.wordpress.com
hmmm… “mentang-mentang keteyaknya tidak berjenggot..” wakakakakakakkk
dobelden mengatakan:
24 Juli 2008 pukul 11:14 am
apapun partai nya minumnya teh botol sosro *halah*
Tapi saya melihat konsistensi dari perjuangan PKS dan saya tidak melihat itu ada dipartai lain
hihihihi….
ksemar mengatakan:
24 Juli 2008 pukul 7:17 pm
Saya tahun ini hanya akan bersikap sebagai penonton. Kira-kira salah tidak ya bang…?
tanpa ada penonton, pertandingan gak asyik … bukankah begitu bang? lanjut….bang
Londoner mengatakan:
26 Juli 2008 pukul 10:52 pm
Kan, cuma tiga kekuatan rill di negri ini, Islam, Nasionalis, dan Komunis. Yang satu hilang tinggal 2, yang dua sedang bermain timbangan bak bola pendul. Mana kuat? Tergantung pasar. Tepuk dada tanya selera.
tergantung yang di atas bang… yang di atas ngomong, “kok bawa-bawa aku pulak!” hahahahahahaha
julfan mengatakan:
30 Juli 2008 pukul 1:23 pm
Saya setuju dengan Dobelden.
Terlalu dangkal mengatakan:
30 Juli 2008 pukul 6:06 pm
terlalu dangkal analisa anda bung.
saya sangat yakin.
pegang kata-kata saya.
camkan.
anda akan masuk golongan orang yang akan terheran-heran melihathasil pemilu legislatif 2009 nanti!
pegang kata-kata saya bung!
hubungi saya bila analisa anda benar.tapi saya pikir analisa terlalu dangkal dan penuh omong kosong.membelakangi fakta.penuh analisa-analisa seorang bailta.
ingat!
Anda siapa?
rHoMie_zF mengatakan:
30 Juli 2008 pukul 9:09 pm
PKS terus berwacana tentang pemimpin muda yg sebenarnya kurang (paling tidak belum) relevan dgn konteks kekinian. yang kita perlukan sekarang adalah strong leadership sehingga dpt membuat bangsa dan negara ini keluar dari krisis multidimensi. sukur-sukur yang jadi strong leader itu anak muda ( sbgmana wacana pks). tapi walaupun tdk muda., kalau mampu yo monggo. Inilah letak masalahnya..!
http://www.rhomie-zf.blogspot.com
Dalam hal tertentu, seperti wacana politik, saya setuju dengan PKS. Apalagi bila itu dalam kerangka “politik kekuasaan”. Tidak ada masalah dengan PKS untuk soal itu.
Namun, tentu saja, substansi kepemimpinan indikatornya terlalu besar dikorbankan atau diketepikan oleh wacana diskriminasi umur. Bagi saya, kepemimpinan tua-muda malah terlalu “remeh” untuk diperbincangkan. Dan, saya sendiri cukup terkejut, ketika PKS bermain di lahan ini. Meributkan substansi kepemimpinan tentu saja lebih banyak gunanya dan mendewasakan masyarakat banyak.
indish mengatakan:
31 Juli 2008 pukul 11:34 am
PKS adalah partai berazas Islam dan Islam itu adalah ideologi. kan sudah jelas ? kenapa musti mengelompokkan syiah-sunni tradisional-modern, dsb. yang diperjuangkan kan sudah jelas : Al Quran dan sunnah Rasulullah. Al Quran isinya tidak berubah dari dulu dan didalamnyalah dijabarkan tentang Islam sebagai way of life untuk seluruh ummat manusia. kenapa tidak kembali kepada itu semua dan melupakan kelompok - kelompok? itulah yang diperjuangkan pks.
mudah-mudahan begitu, saya juga berdoa hal yang sama. Tidak hanya kepada PKS, tapi juga partai-partai lainnya. Namun, Alquran dan sunnah ternyata bukan “benda mati”, tapi dia hidup terus sampai kapanpun. Salah satunya melalui ijtihad berketerusan. Soal penafsiran dan penjabaran toh manusia sendiri sering berinisiatif dan hasilnya pun sering kali tak sama. Tentu manusia tidak satu jalan berpikirnya dan gerak perjuangannya. Tentu juga, perbedaan ini pula yang menjadi salah satu -ingat salah satu saja- sebab berdirinya PKS sebagai partai Islam bukan? Dan tentu pula, tindakan demikian membuat PKS justru membikin “aliran” baru selain partai Islam yang sudah ada seperti PKB, PPP, PAN dan seterusnya. Karena bila mereka merasa “cocok” dan sreg dan konsisten memperjuangkan “Persatuan Islam”, harusnya sih tak usah membuat partai baru tapi berjuang dari partai Islam yang sudah ada. Nah, bilapun persatuan itu yang sedang diperjuangkan PKS, apakah PKS rela dibubarkan? Bikin saja partai islam tunggal.
Saya kira, itu pemikiran yang tidak sederhana. Saya berpikir, sama seperti melihat partai-partai Islam lainnya, konsep yang bisa dipakai untuk melihat mereka adalah “politik kekuasaan”. Setakat ini, masih itu.
Eire mengatakan:
31 Juli 2008 pukul 1:32 pm
Sebagai orang awam, saya anti golput lho…Ibaratnya kalau semua partai di negeri ini busuk semua, saya akan pilih yang “busuk”nya paling sedikit!
Objektif, saya nilai PKS lah yang paling sedikit kejelekannya, karena PKS juga berisi manusia-manusia yang pasti ada kekurangan dan kelebihannya! So, saya masih mau nyoblos No.8
Kampanye mereka lain daripada yang lain, lebih manusiawi lah!Semoga PKS tetep luruskan niatnya, menyempurnakan ihktiarnya, tetap istiqamah dalam ketawadduan, murah senyum, tidak sombong dan rajin menabung! Hehe…
Pesen buat PKS, kalau udah menjadi besar, biasanya tingkat error semakin berpeluang terbuka! So, waspadalah! Tetep tawaddu!
mumpung musim kampanye, ya silahkan kampanye…hahahaha
WARA mengatakan:
31 Juli 2008 pukul 2:17 pm
SEKALI PDIP TETAP PDIP..MERDEKA
lanjut….
seorang perempuan mengatakan:
31 Juli 2008 pukul 2:34 pm
menyadari hidup sebagai manusia biasa yang pasti tak pernah lepas dari salah dan alpa, begitupula dengan keberadaan orang-orang di PKS, mereka juga adalah kumpulan orang2 bukanlah jama’ah malaikat, jadi… wajar bila suatu saat ada khilaf yang terjadi…tapi, baik menurut seseorag belum tentu baik menurut orang lain, isn’t it? dan PKS tetap mencoba memberikan yang terbaik bagi semuanya… setidaknya, itulah pendapat sy…mg tetap istiqomah sodara2ku, perjuangan ini masih sangat panjang, jangan lemah ya…ALLAHU AKBAR!!!
amin…
annisa mengatakan:
31 Juli 2008 pukul 3:50 pm
PKS…Saya yakn masih partai inilah yang terbaik…islam adalah ideologi..knp kita harus malu dgn agama yang paling sempurna ini?allahu akbar..akhi..ukhti..
PKS..berikan yang terbaik..bersih,peduli dan profesional..bangkitlah..harapan itu masih..

mr.Dance mengatakan:
1 Agustus 2008 pukul 1:13 pm
pks hanya salah satu segmen dakwah,jika ia dibubarkan dakwah ini tak akan mati…bila Allah ridha pks menang 2009 seberapa banyak cercaan tak akan berpengaruh…seandainya orang-orang tahu apa yang diperjuangkan pks pastilah mereka akan lebih cinta lagi dengan pks. teruslah bergerak akhi ukhti..
betambah satu suara PKS di pemilu 2009 dari mr dance hehehe
Francisca mengatakan:
1 Agustus 2008 pukul 1:50 pm
Hi guys,Boleh gabung n ikut comment ya! Aku termasuk pemilih pemula nih, aku juga tertarik ama PKS buat 2009 ntar, soalnya aku perhatiin para kader muda PKS tuh paling bersahaja, gak neko-neko kayak kebanyakan remaja yang penuh hormon! Huehue…
Apalagi kalo di tingkatan masahasiswa kampus, gudangnya kader PKS ada di rohis dan DKM gitu, duh kadang gw iri pengen kayak mereka, adem banget! Susah siy coz gw masih suka hura-hura, hihi
Satu yang gw suka dari mereka, kampanye-nya intelek banget, jingle2nya menghentak kadang bikin merinding! Reformis sejati…
Thanks!
hihihihihi…PKS barangkali dah dapet satu suara di pemilu 2009 dari ibuk fransisca ini
surati mengatakan:
1 Agustus 2008 pukul 3:11 pm
Hore……. seru dech !!!!!
surati mengatakan:
1 Agustus 2008 pukul 3:29 pm
Islam agamaku, Muhammad saw nabi terakhirku, Al Quran kitabku Indonesia Negaraku, PANCASILA pemersatu NKRI, bung KARNO pria Pujaanku serta P D I P pilihanku ……… hidup PDIP……..
hehehehe kayak jawaban pertanyaan munkar dan nakir ajah …. lanjut ..lanjut
romadona mengatakan:
1 Agustus 2008 pukul 9:26 pm
hidup golkar
hanya untuk beriklan…
no offense
,,,, mmm rombongan golkar dah masuk ….
Andrew mengatakan:
2 Agustus 2008 pukul 2:08 pm
Aku akan tetap setia memilih PDIP!!!Kenapa? Karena hanya PDIP lah yang berjuang untuk MEGA MENJADI PRESIDEN!
Partai lain? Alah, palingan berjuangnya untuk rakyat Indonesia kan? Bukan untuk Mega menjadi presiden 2009-2014
Ini fakta bung!
wekekekekkkkk…aneh juga komentarnya
Filan mengatakan:
3 Agustus 2008 pukul 8:48 am
Boleh prediksi yah Pemilu 2009 ntar Itung-itung seperti prediksi Piala Dunia atau Miss Universe:
Oke, kita mulai dari ke-34 parpol kontestan yang mewakili kepentingan dan ideologi-nya masing-masing.
BABAK IInilah yang masuk TOP 10 di ajang Pemilu 2009 (random order):PKNU (3%), PAN (9.5%), Demokrat (7%), Golkar (16.5%), PDS (3.5%), PPP (4%), PKS (15%), PDI-P (18%), Hanura (4.5%), PKB (5%)
BABAK IISelanjutnya ke babak berikutnya masuk TOP 5, inilah (random order):Demokrat (7%), PAN (9.5%), PDI-P (18%), PKS (15%), Golkar (16,5%)
GRAND FINALInilah para pemenang:Winner 2009: PDI-P (18%), catatan: Untuk Pemilu Pilpres bukan Mega!Runner-up 1: Golkar (16.5)Runner-up 2: PKS (15%)
KATEGORI LAINAdapun awards lainnya, jatuh kepada:Partai Persahabatan (congeniality): PKBPartai Favorit Pilihan Pemirsa: PKSPartai Pendatang Baru Terbaik: HanuraPartai Fotogenic: PPRNPartai Paling Bersemangat: Gerindra
Selamat kepada para pemenang!Sampai jumpa di ajang Pemilihan Umum 2014-2019 mendatang!
wakakakakakkkkkkkkkkkkk ini baru topppp brur….thanks gan!
Filan mengatakan:
3 Agustus 2008 pukul 9:23 am
Btw, karena gw penasaran baca comment-nya Andrew, gw masuk ke situs ini: http://www.pdi-perjuangan.or.id/
Ternyata bener, ada tag yang bertuliskan “Berjuang Untuk Mega Menjadi Presiden!” Hmm… Gw kira berjuang untuk rakyat Indonesia tercinta!
Yo weis, gimana pun juga PDI-P (menurut prediksi gw) jadi jawara 2009-20014 untuk legislatif! Tapi kalo untuk Pilpres belum tahu juga!
Cheers!Salam Saudara Sebangsa dan Setanah Air!
otnay mengatakan:
4 Agustus 2008 pukul 9:18 am
Saudara2 walaupun gue bukan kader PKS tapi gue demen banget ma tu partai kader2 mudanya oke banget, semangat, cerdas, bersih n ga neko2. pemilu kemarin gue coblos partai lain tapi besok 2009 gue n seabrek solmet dah siap dukung pks
kok banyak pemilih PKS ya hahahahahaha
Adhi mengatakan:
4 Agustus 2008 pukul 4:47 pm
Kenapa sih banyak banget yang pilih PKS? Gw bingung deh!Sadarlah wahai kalian para pemilih PKS! Coba kita kaji secara cerdas partai mana yang paling banyak ketahuan busuknya gara2 korupsi, suap, bagi-bagai dana BI, skandal seks? Coba partai mana hah?!
Hidup Golkar! Majulah Golkarku!Mending pilih Golkar, PDIP atau PPP yang udah eksis dari dulu, udah kebukti gitu loh hasil kinerjanya!
ayo…ayo pendukung partai beringin biasanya bejibun…tunjukkan tajimu…hahahahaha
AL PUSPO mengatakan:
4 Agustus 2008 pukul 9:55 pm
Insya Allah mas mas. Golkar baik. PDI P Baik. Demokrat Baik. Semua Baik. Tergantung yang memikirkannya. Nah, kalo saya. Tetep !!! Nomor 08. PKS. Mau bersih mau enggak. Kita bisa nilai deh !!!!!!!!
ayo ayo …ponten berapa parpol-parpol ini….
Charles Cristian mengatakan:
4 Agustus 2008 pukul 9:59 pm
Salam Damai . God Bless You.saya dulu fanatik dengan partai saya. Tapi kini saya tahu mana yang harus saya pilih. Nyata nyata PKS bersih kok. Prosentasekan saja Parta dari yang kotor ampe yang rada rada bersih!!! Biar saya non muslim. PKS Keren deh lu !Boleh kan , aku nyoblos kamu. Walau Presidenya nggak sama. Tapi Partainya PKS. Ayo teman. salam Damai untuk PKS. Majulah Nomor 08 !!!!
wah itu ide bagus, prosentase soal partai yang kotor sampe yang bersih. ada yang bersih juga toh? wah saya baru tahu itu…hahahahahaha
Gie mengatakan:
5 Agustus 2008 pukul 10:16 am
Kemaren saya lewat lihat kampanye PKS, aduh beda banget dari partai2 lain!
Cara kampanye PKS sangat elegan dan bersahaja bow! Yang cewek ama yang cowok dipisah ama garda Pandu Keadilan! Kebanyakan pada taat kalau PKS sejati, tapi mungkin PKS juga kudu merangkul elemen lain, sebarkan dakwah pada kayak orang seperti gw ini cara berpolitik yag cerdas!
Alhasil, gw yang numpang lewat aja jadi kepincut hati pengen gabung dan liat kampanyenya!
Whua! Kagak ada dangdutan, hingar-bingar gak jelas! Ini kampanye apa pengajian sich?! Ustadznya ngedoa khusyuk banget! Gw jadi ikut terharu…
Lagu-lagu yang jadi hiburan PKS mengusung tema2 lagu2 rakyat tradisional setempat, malahan ada Barongsay segala! Keren! Walaupun masih mendominasi nasyid-nasyid perjuangan! Pokoknya ambiance waktu gw disana berasa bermakna banget kampanye model ginian!
Jadi pengen pilih PKS! Ah, tapi ntar liat dulu aja toh PKS juga hanyalah kumpuan manusia2 yang punya kekurangan!
Disini gw akan menilai, parpol mana yang track reccordnya paling sedikit buruknya dibanding yang pada paling buruk! PKS lah gw pilih kalo gitu, gw gak mau ikut dalam antrian kebodohan sosial lagi, pengen jadi pemilih cerdas! Hehe…
Btw, kalau yang di comments diatas ada orang2 PKS, jangan seneng dulu ya gw puji, coz gw akan lebih kritis menganalisis parpol! Haha… Hati2lah karena kita manusia Indonesia udah mulai cerdas berpolitik!
hati-hati
Albertus mengatakan:
5 Agustus 2008 pukul 1:53 pm
pks heubuaat rek
lanjut…gan…
Alberthus mengatakan:
5 Agustus 2008 pukul 1:57 pm
ikutan nyoblos no 8 yaaaaaaa?
ayo..ayo…beli, beli…obral…obral…. heheheheehe
Ikhsan mengatakan:
5 Agustus 2008 pukul 5:12 pm
Aku suka PKS karena gak menokohkan seseorang! Kalau kita perhatiin di PKS itu ya karena kerja bersama para kader!
Jadi ndak ada yang namanya terlalu “memuja” tokoh apalagi “berdagang” artis biar dapet suara besar
PKS ya apa adanya aja deh aku menilai, sejauh ini belum ada yang terlibat kasus seperti marak di parpol lain. Bukannya menjelekkan parpol lain lho, tapi ya seperti sudah kita tahu lah di media!
PKS juga manusia, pasti buanyak kurangnya, tapi mending pilih yang buruknya dikit daripada harus golput, ya toh? Mau diajak soleh aja kok repot ya? Hehehe…
jadi PKS itu buruknya dikit ya … hehehehehe
Gie mengatakan:
6 Agustus 2008 pukul 8:10 am
Wah wah lagio pada ngomongin PKS nih?Aku tinggal di Bandung (Jawa Barat)
Pagi ini baca headline koran lokal “Mantan gubernur Jawa Barat Jadi tersangka kasus korupsi” kader Golkar lho!
Bukannya mau menjelekkan orang lain, tapi ini fakta di koran, salut buat KPK! Gak salah deh rakyat Jawa Barat pilih kader PKS Pak Ustadz Ahmad Heryawan, Lc. Saya salut ama beliau, sewaktu memenangkan pilgub Jawa Barat, kader PKS ini malah menghimbau, “mari kita sikapi kemenangan ini dengan istighfar” Wuih, gw mah kepikirannya numpeng! Haha…
PKS partai harapankuAku kecewa sama yang lama-lama
Insya Allah PKS sejak berdirinya tahun 1998 (PK) dan 2002 (PKS) ampe saat ini belum ada berita miring! PKS bukan kumpulan malaikat tapi hanyalah manusia yang punya kekungan! So, bijaklah dalam menilai!
PKS: Elegan, santun, bersahaja…
wehehehehehehehe….memang santun ini. lagi nyerang golkar pun santun juga…. lanjut, lanjut ….
Alberthus mengatakan:
6 Agustus 2008 pukul 9:05 am
aku jangan ditinggal lho gie aku ikutan ya ?
lanjut….lanjut….(sambel main gitar…)
surati mengatakan:
6 Agustus 2008 pukul 2:29 pm
teman teman masih ingat kampanye PKS Pemilu tahun 2004, lidah tak bertulang saat putaran kedua memilihan presiden. mundukung SBY yg Militer Hidup SBY. jangan jangan PKS akan berkualisi dgn PDIP atau GOLKAR.
surati mengatakan:
6 Agustus 2008 pukul 2:31 pm
teman teman masih ingat kampanye PKS Pemilu tahun 2004, lidah tak bertulang yaa………….. cape dech saat putaran kedua memilihan presiden. mundukung SBY yg Militer Hidup SBY. jangan jangan PKS akan berkualisi dgn PDIP atau GOLKAR.
secara politik kekuasaan, koalisi tak salah ya, tapi entah kl bagi yg laen
Karni mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 10:00 am
PKS semakin dihujat dan dikritik malah semakin bersahaja…Aku jadi suka sama PKS, gak mau deh pilih yang dulu aku pilih waktu 2004, mengecewakan!
Skandal, suap, korupsi, aliran dana BI, partai2 mana aja hayo yang kena?Aku baru sadar ternyata ajaran Islam itu begitu hebat daripada ajaran Bung Karno!
partai islam tak cuma PKS loh….
Aku mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 10:18 am
Politik tetaplah politik, penuh intrik dan kepentingan sesaat!Boleh ya gw rangking parpol pake nilai raport versi pengamatan gw! Hehe… (dalam skala 10)
Yang gw nilai cuman parpol besar aja ya biar gak banyak!Berdasaran kasus yang ada dan kiprahnya selama ini :
10. PKB = 1.89. PBR = 2.08. Golkar = 2.37. PPP = 3.26. Demokrat = 3.15. PDI-P = 3.24. PAN = 3.33. PBB = 3.52. PDS = 3.51. PKS = 5.8
Gak ada parpol yang dapet nilai 6 ke atas! Hahaha…Mohon maaf buat para simpatisan yang kurang berkenan, peace!
pertanyaannya…bagaimana anda mengukurnya? padahal itu menarik untuk di-share…
surati mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 10:43 am
kualisi sich kualisi tapi gembar gembornya dari awal dan akhirnya yg beda ….. akhirnya aku berpendapat TERBUAT dan BENTUK apapun TUTUP KEPALANYA UUD juga.
ujung-ujungnya duit… slanker! banyak soal parpol memang tidak terbuka ke luar, termasuk partai yang selama ini dikategorikan orang “bersih”.
alberthus mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 12:52 pm
hey klo nilai yg bener donk ? pks kan 99,99999%
lanjut….
Ardhie mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 5:35 pm
Halo semua,Sebenernya saya belum punya hak pilih untuk 2009, masih SMA nih! Tapi dah tertarik ama politik! Seru aja mengamatinya
About PKS? Emang sih ini partai beda dari yang lain, lebih intelek dan saya lihat PKS ingin menunjukkan identitas “Islam yang sukes”, bukan Islam yang selama ini muncul yang masih identik dengan keterbelakangan, sedih ya
PKS kenapa beda? Kalo dari kita (saya) yang belum punya hak pilih ngeliatnya, PKS udah punya banyak “aksesoris”, kader yang solid, bazaar, klinik gratis, acara malam bina iman, training ESQ, sekolah Islam terpadu, gantungan kunci, stiker, baju koko, sampai lagi-lagu jingle mereka yang bikin bangga! Hehe…
Temen saya, katanya kalau nempelin stiker PKS atau gatungan kunci kesannya keren aja! Tapi kalau nempelin stiker parpol lain malah malu! Gak tahu kenapa alasan jelasnya!
PKS menurut saya seperti tokoh2 di film Ayat-Ayat Cinta! Haha… Hati2 orang PKS disini yang saya puji ntar malah jadi sompral sombong ngerasa diri paling soleh! Tak usah yaw!
Oke deh, sukses buat PKS! Tunggu saya di Pemilu 2014, kalau masih ada waktu Dan kalau masih bagus tentunya! Hahaha….
gaya-gaya tulisannya sih kayak bukan anak SMA…hihihihihihi
Ayoenkprass mengatakan:
7 Agustus 2008 pukul 7:52 pm
Merdekaaa…..( xixixixi kek lagi jaman perjuangan doeloe….. )Gwe tetep milih PDI Perjuangan,,,, Hidup Ibu Mega,,, teruskan perjuangan mu,,,,,perjuangan mu belum tuntas,,,, ( keburu direbut dulu ama SBY ),,,, SBY bukannya nerusin perjuangan Ibu Mega eh malah ngebuat rakyat Indonesia jadi tambah susah,,,,huuffttt,,,, wahai kepada para calon pemilih,,,jangan pernah ketipu ama wajah yang wibawa,,, umur yang muda,,, dan tetek bengek sebagainya,,,, belum tentu dia lebih baek,,,,peace awh,,,,
ryo mengatakan:
8 Agustus 2008 pukul 9:24 am
Ha…. ha… ternyata pendukung PKS banyak juga ya…seru juga… tetap rukun-rukun aja… saya mo ngelihat, apakah suara PKS di pemilu 2009 nyampe 20% ???
ya memang lebih baik rukun-rukun aja…soal sampe 20% tentu tidak dilihat dari banyaknya dukungan kepada PKS yang mampir ke blog saya ini, hehehehehe
mulato mengatakan:
8 Agustus 2008 pukul 10:18 am
hari ini tanggal 8 bulan 8 2008 besok pks no 8 heeeeeeeeee…………..jadi no 8 pilihanku
Pemilunya tahun 2009 lho? gimana PKS menyikapinya? hihihihii
mulato mengatakan:
8 Agustus 2008 pukul 10:19 am
sayakira besok pks masuk 3 besar dech…………………..
mulato mengatakan:
8 Agustus 2008 pukul 10:22 am
sayakira besok pks masuk 3 besar dech…………………..apakah pdi,golkar,pks apakah pdi,pks,golkar apa malah pks ,pdi,golkar………..heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee bisa begitu lhooooooooooooooooooooo
lanjut….
DELAPAN mengatakan:
8 Agustus 2008 pukul 1:53 pm
“dan yang mempersatukan hati orang-orang yang beriman, walaupun kamu membelanjakan semua harta kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah lah yang mempersatukan hati mereka, sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana” (doa Rabithah)
Hal ini mengajarkan kepada kita jangan ada money politics lagi di alam demokrasi kita!
Doakan PKS tetap istiqamah, ia hanyalah sekumpulan manusia yang juga memiliki khilaf dan salah, terkadang apa yang hanya terbersit di hati (seperti merasa diri paling benar, ujub, dan menganggap orang lain salah adalah sama buruknya dengan mendengki)
PKSBersih, Peduli, dan ProfesionalWallahu alam…
Favorit mengatakan:
9 Agustus 2008 pukul 4:44 pm
Buat PDIP-ers, kenapa sich kudu Mega lagi yang diajukan? Seolah-olah gak ada alternatif lain? Apa terlalu menokohkan beliau sampai2 gak ada yang beranai mencalonkan yang lain?
Ini capres-cawapres fave gw:1. SBY-Fadel Muhammad, atau2. SBY-Hidayat Nurwahid, atau3. SBY-gw
Maju terus pak SBY!
Sya mengatakan:
10 Agustus 2008 pukul 10:12 am
PKS dipuji mulu, bosan! Ntar lupa diri! Hahaha….Ada yang punya data fakta keburukan PKS? Berbagi dong!
BADUT mengatakan:
10 Agustus 2008 pukul 11:47 am
Pernyataan yang diberikan (yang mewakili) PKS tentang capres muda saya rasa sengaja digulirkan agar terjadi pro dan kontra sehingga PKS terkesan tertindas dan rakyat indonesia (yang kebanyakan suka nonton sinetron) merasa iba trus memilih PKS pada pemilu 2009 nanti, ckckckkckck……..cerdas amat ya………, tapi politik seperti ini sdh basi, sdh dilakukan SBY di tahun 2004, cari cara baru dong……, bukankah PKS selalu memberikan pendapat atau apapun secara mendadak????, seperti memberikan dukungan kpd Amien Rais di pilpres 2004, and masalah megawati, PKS menolak pemimpin perempuan dengan alasan hadits, kalau caleg perempuan yang diusung PKS di pemilu 2009 nanti apa ada haditsnya juga?????
Amati Cermati mengatakan:
11 Agustus 2008 pukul 2:23 pm
PDIP vs PKS?Menarik juga buat dibahas nih.Jadi inget pilgub DKI Jakarta sama Pilwalkot Bandung kasus ini mah.
Ijinkan saya membahas deng objektif tanpa memihak manapun
Di Pilgub DKI: PKS vs koalisi 20 parpolDi Pilwalkot Bandung: PKS vs koalisi Golkar, PDIP, Demokrat, PAN, PPP, PBB
Dan dua-duanya PKS berada di pihak yang kalah (meskipun dengan dalih) walaupun sendirian tapi perolehan suara PKS dari dibanding 2004 meningkat tajam! (terlepas dari faktor parpo latau figur)
Di kedua daerah tadi (DKI dan kota Bandung) PKS tampak percaya diri (atau terlalu memaksakan diri) mengusung kadernya sendiri! Adang Daradjatun-Dani Anwar (DKI) dan Taufikurahman-Abu Syauqi Rabbani (Kota Bandung)
Ternyata, euforia kemenangan demi kemenangan PKS, tidaklah selalu dapat dibenarkan juga! (Toh, dikedua pilkada diatas mengalami kekalahan) walau suara meningkat tajam…
ISLAM vs Nasionalis (Sekuler)?Apakah ini fenomena demikian? Di saat masyarakat Indonesia merasa “disakiti” oleh kalangan Nasionalis Sekuler tadi (fakta di lapangan yang memperlihatkan oknum2 di kalangan partai Nasionalis Sekuler, Religus bahkan parpol Islam (di luar PKS) yang nyatanya korupsi, suap, aliran dana BI, skandal seks, sengketa tender, penyalahgunaan fungsi hutan, penangkapan KPK, mark-up tender, dsb.
Tampak PKS seperi sebuah “pelampiasan” pilihan alternatif (yang nyatanya belum tentu juga mejad solusi).
Tapi di balik ini semua, saya memandang positif dari sebuah niatan partai berplatform dakwah ini untuk memberikan “bentuk berpolitik baru” yang bersih, peduli, idelis, solid (meskipun banyak yang menuding sebagai bentuk strategi, munafik, sok suci) tapi saya amati demikian adanya dalam PKS (setidaknya sampai saat ini).
Rasanya PKS akan sulit (lebih tepatnya harus berproses lama) jika ingin menjadi pemimpin negeri ini karena bagaimanapun Idealisme PKS jika dihadapkan dengan kondisi kebobrokan dan ketidakdewasaan cara berpolitik di negeri ini akan sangat sulit melanggengkan langkah dakwah.
Kita semua (menutup mata atau tidak) sudah sadar dan paham jika berdemokrasi yang tidak sehat seprti Money Politics, Teror, Black Campaign, dsb, telah menjadi tradisi partai-partai Nasionalis (sekuler, religius, bahkan parpol Islam (diluar PKS, wallahu alam) dengan tanpa menafikan fakta di lapangan yang memang sudah menjadi rahasia umum
Sebagai contoh untuk pilwalkot Bandung, tampak aroma money politics begitu terbelalak seolah tiada pembatas ditambah lagi aksi teror dan black campaign yang menyudutkan PKS seperti PKS Islam yang keras (yang justru menurut saya PKS adalah Islam yang tegas bukan keras, ia tidak lembek (liberal) namun menyampaikan dengan cara-cara humanis dan intelek)
Terbukti, jika masyarakat Bandung (sebagai kota dengan julukan lautan sampah di tahun 2005-2006) rasional, incumbent tidak akan terpilih lagi. PKS menghadirkan sosok pakar lingkungan (Taufikurahman) dan pendiri Rumah Zakat Indonesia (Abu Syauqi Rabbani) yang nyatanya tidak dapat memikat masyarakat Bandung yang takluk dihadapkan dengan bentuk2 nyata money politics dan black campaign.
Wallahu alam
coba2 mengatakan:
11 Agustus 2008 pukul 3:33 pm
klu saya berpikir, bahwa target pks bukanlah 2009, tp 2014 atau 2019.kalau sekarang pks mencalonkan dan kalah di beberpa pilkada, itu bukan masalah, karena target ikut pilkada sesungguhnya bukan menang.. menang itu cuma bonus.. target utamnya , pembangunan infra struktur partai,penokohan kader dan pemanasan mesin.tokoh pks belum bisa terjual ke publik,satu-satunya cara adalah ikut pilkada. hampir 95% yang diikuti pks adalah mengambil posisi wakil, dimana tidak akan mengeluarkan dana yang banyak. trus peluang di 2009. dari 98,perbandingan kader pks dengan pemilih adalah 1:36 tahun 2004 adalah 1:24. dengan perbandingan jumlah kader yang sekrang telah naik menjadi 5 kali lipat dari tahun 2004 maka kalau saja asumsi 1:12 di pasang maka angka 15% hampir bisa diraih.. kisarannya mungkin 12-15%. tapi di 2014 dan 2019. target kader adalah 5x lipat. jd sesuatu yang mungkin untuk2014, untuk jadi pemenang.
surati mengatakan:
11 Agustus 2008 pukul 4:38 pm
Keadilan dan Ke Sejaktraan ini masih terus diperjuangkan. tampa perjuangan dan doa akan sia sia. mari bersama PDI Perjuangan kita perjuangkan keadilan dan kesejahteraan
Moncrit mengatakan:
12 Agustus 2008 pukul 11:48 am
Saya simpatisan PDI-P sejak 1999 dan 2004, tapi kecewa sekali dengan partai “wong cilik” yang dulu saya menaruh harapan karena kebencian saya pada Orde Baru (baca: Golkar), tapi nyatanya PDI-P sama saja tidak lebih baik dari yang buruk! Hiks…
Aroma money politics, memanglah bukan rahasia lagi di tubuh si Moncong Putih ini (sama seperti parpol lainnya) Mungkin PKS belum besar, entah kalau besar pasti akan sama saja seperti si Nasionalis (Sekuler) lainnya! Yang jelas saya tidak (belum) tertarik sama yang namanya partai Islam seperti PKS! Apalagi PBR, PBB, PPP, no way ah! Islam ok tapi dalam bentuk parpol nanti dulu ya!
Oke lah kita semua tahu dengan kesolidan PKS, jargon Bersih, Peduli, Profesional! Kader paling solid (bebenah jauh hari) Paropol lain malah bebenah menjelang pemilihan saja! Busuk
Akankan saya golput? Kecewa dengan money politics! Realitas rakyat kita masih bodoh, takluk akan uang!
Saya bukan warga Bandung, tapi tahu sedikit soal Pilwalkot Bandung kemarin. Mengulang kasus PILGUB DKI dimana di Kota Bandung (Lautan Sampah 2005-2007) yang mendapatkan predikat kota terkotor itu dari Adipura (Maaf ini fakta, hehe…) PKS kembali “menyendiri” dengan percaya dirinya mencalonkan wali dan wakil walikota internal PKS melawan koalisi parpol2 raksasa Golkar, PDI-P, Demokrat, PAN, PPP, PBB… didukung PNS, kaum marjinal yang takluk dengan money politics dan para pengusaha yang akan diberi kemudahan mendapatkan ijin bangun mall yang di Bandung pasar tradisional sudah terpinggirkan!
PKS mencoba denga “pede”-nya seorang tokoh pakar lingkungan ITB (DR.Taufikurahman) dan Penggiat Rumah Zakat Indonesia (Abu Syauqi) tapi nyatanya PKS tidak bisa memikat warga Bandung! Haha…
PKS terlalu idealis kah? Tidak bisa membaca zaman? Masyarakat kan masih bodoh! Kalau rasional tentunya seorang pakar lingkungan dan peggiat Rumah Zakat sangat menjanjikan untuk dipilih! Tapi kenyataannya di Bandung, incumbent lah yang menang!
Pilgub DKI terualng di Pilwalkot Bandung! Haha… Rasanya kalau PKS harus mengorbankan idealisme mereka nantinya malah sama saja dengan parpol2 lain!
Saya jadi berkesimpulan mendingan PKS jadi legislatif aja selamanya! Haha… Jadi kontrol, jadi oposan aja dech! Susah masyarakat kita masih takluk sama uang! PKS mau idealis terus? Monggo saja! Bagus itu, tapi gak jaminan menang mudah!
Golput gak golput, saya jadi pusing ama kebodohan sosial masyarakat kita (termasuk kita/saya juga) ikut dalam antrian itu, sadar atau tidak kita telah dibodohi atau emang kita yang bener2 bohoh!
Golput?! Terserahlah…
Bojeg mengatakan:
12 Agustus 2008 pukul 12:56 pm
34 parpol?! Pff… Kebanyakan bikin mumet dah! Mana kagak ada bedanya satu ama yang laennya
Banyak yang beranak-pinak atau cuman ganti casing! Basi! Mari kita lihat:
1. PNI MARHAENISME punya anak namanya PDI, lalu punya cucu namanya PDI-P punya cicit namanya PDP, PNBK, PATRIOT, PELOPOR
2. GOLKAR punya anak namanya PKPB, HANURA, DEMOKRAT, GERINDRA, PPRN, PKPI, PKP, PPDK, etc…
3. PPP punya anak namaya PBR
4. PAN juga punya anak namanya PMB
5. Dulu, MASYUMI juga punya anak namanya PBB
6. Kalau gitu, PKS anaknya siapa nih?! Wakakak…
alberthus mengatakan:
12 Agustus 2008 pukul 1:16 pm
Ngapain mikir 34 parpol, mendingan mikir pks aja gimana spy menang !? jadikan nggak mikir banyak 2 capek deeeeh wueeek
Tulkiyem mengatakan:
12 Agustus 2008 pukul 1:22 pm
semua kok yag dibicarakan politiiiik aja, seperti saya ini lo ? jadi pembantu rumah tangga cuma mikir waktu gajian n bayar utang ! kaciaaaan deh gw dari atas nyampe’ bawah !
GOLPUT mengatakan:
12 Agustus 2008 pukul 11:07 pm
PARTAI????????, ogah………..cape ngikutinnya, awalnya sih semua partai yang baru pasti selalu bagus, tapi lama kelamaan pasti keliatan bobroknya, apalagi partai yang selalu mengandalkan iuran anggotanya Rp. 2.000 / bulan (katanya), tapi setahu saya Islam tidak pernah mengajarkan berbohong, apalagi membawa nama umat islam lainnya, mudah2an agama islam tidak dijadikan ajang pelelangan umatnya hanya untuk mendukung seseorang.
DELAPAN mengatakan:
13 Agustus 2008 pukul 12:42 pm
Caleg PKS di Provinsi Papua 70% adalah non-muslim Menurut saya ini adalah langkan rasional PKS dan memang harus begitu adanya!
PKS tidak pernah memaparkan syariat Islam apalagi negara Islam, dia tetap lebih menekankan pada platformnya sebagai partai dakwah, Islam adalah solusi sebagai Rahmatan Lil Alamin (berkah bagi semesta alam) dengan wajib melindungi kaum minoritas (non-muslim).
Dalam hal ekonomi contohnya, Islam memiliki sisten syariah yang jauh lebih manusiawi (dan lagi trend juga) seperti perbankan syariah, asuransi dan koperasi berbasis syariah! Islam tidak menghendaki sistem Liberalis-Kapitalis atau Sosialis-Komunis yang nyatanya tidak manusiawi.
Namun sayang, kecurigaan dan tuduhan terhadap Islam begitu menyakitkan (bahkan dari kaumnya sendiri).
Disini saya melihat PKS ingin menunjukkan keislaman yang sukses, ia tegas tetapi tidak galak, menyampaikan dengan cara humanis dan intelek!
Wallahu alam bis shawab…
Tulkiyem mengatakan:
13 Agustus 2008 pukul 2:01 pm
PKS lagi …………PKS lagi……..pegel aku ! suwe-suwe tak coblos engkok !!!
surati mengatakan:
13 Agustus 2008 pukul 3:17 pm
syariah………. bank syariah hanya beda nama!!!!!
Anonim mengatakan:
13 Agustus 2008 pukul 6:03 pm
Hidup PKS! Semoga PKS menang! Demi nama setiap Tuhan dalam agama apapun, semoga PKS menang…PKS paling top, PKS paling bersih, PKS paling muda (yang lain udah tua-tua bau tanah), PKS paling suci, PKS paling pinter (PhD bow, yang lain SMA), PKS paling lucky (nomer 8 di tahun 2008, fengshuinya OK)… Pokokna PKS pasti menang lebih dari 20%!…Kader PKS bersih-bersih, nggak suka korupsi, suci dan beriman tinggi (jenggotnya panjang, dahinya hitam-hitam, celananya di atas tumit)… Kualitas kader pasti OK (nikah tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan level Bibit, Bebet dan Bobot standar PKS)… Kader PKS pinter-pinter (intelek, PhD semua)…Ayo beramai-ramai coblos PKS di 2009!… Allahu Akbar!…
BADUT mengatakan:
13 Agustus 2008 pukul 9:51 pm
NAH LHO…………….MULAI ADA HADITS BARU NIH……………, KIRA2 LIMA TAHUN LAGI AKAN ADA LAGI NGGAK YA???????????????
PDP mengatakan:
14 Agustus 2008 pukul 8:26 am
Saya mau tanya sama PDIP, apa yang kalian tawarkan untuk bangsa Indonesia tercinta ini? Platformnya apa? Kemana arahnya?
Soalnya aku udah cukup sakit hati sama partainya bu Mega ini, kelakuan di grassroots nya “nggak” banget dech!
PKS? Ah partai baru kemarin sore! Gak dulu lah yaw
Jayalah PERSIB KU! mengatakan:
14 Agustus 2008 pukul 9:10 am
Hey hey sayah urang BANDUNG yeuh
Iya euy, sakit hati juga di Pilwalkot kemarin PKS dikeroyok sama partai-partai besar pendukung incumbent (GOLKAR, PDIP, DEMOKRAT, PAN, PPP, PBB… plus para PNS yang udah keenakan, kaum ekonomi lemah yang bisa disuap politik uand sama para pengusaha tajir)
PKS di Bandung cuma didukung kalangan akademisi, aktivis lingkungan sama beberapa simpatisannya!
TERANG AJA jadi PKS kalah, hiks hiks… (Seperti kisah di Pilgub DKI)PKS (28%) versusKoalisi GOLKAR, PDIP, PPP, PAN, DEMOKRAT, PBB (65%)
Bandungku lautan sampah, Bandungku lautan mallKader PKS gak menang padahal pak Taufikurahman adalah pakar lingkungan ITB dan pak Abu Syauqi Mujahid Rabbani adalah pendiri Rumah Zakat Indonesia!
Ah, urang Bandung masih pro status-quo, incumbent lagi deh! Hiks…
Gomez mengatakan:
17 Agustus 2008 pukul 1:21 pm
PDIP vs PKS? Gw setuju 100% ini spekulasi terlalu dini! Haha…
Perlu diingat, masyarakat Indo mayoritas masih bodoh, masih takluk ama politik suap (baca: money politics). So, PKS gak akan mungkin menang di 2009 ntar!!!
Saran gw, di PKS legislatif aja jadi teladan buat parpol2 lain yang busuk! Ajarin mereka cara berpolitik yang elegan dan cerdas!
PKS bisa menang kalo masyarakat Indo udah cerdas, mungkin Pemilu 20 tahun lagi! Kalau sekarang2 masyarakat pasti milih partai2 sekelas Golkar, PDIP atau PPP!
hahahahahaa …
Pro SBY mengatakan:
18 Agustus 2008 pukul 10:47 am
GSP jadi salah satu juri di ajang sampah Puteri Indonesia Mega gak mau dateng ke upacara 17an di Istana dengan alasan gak perlu seremonial semata seperti itu
Gua jadi antipati ama PDIP ini, bangsa ini harus dipimpin oleh orang yang amanah! SBY berjayalah bersama rakyat!
surati mengatakan:
19 Agustus 2008 pukul 11:36 am
Tidak upacara di Istamana tapi memimpin upacara di DPP Lenteng Agung bersama pengurus dan simpatisan PDIP. HIDUP PDI PERJUANGAN …….. kita tak akan tergoyah dan tergugah serta terpincut dgn partai yg lain ….
kayaknya Anda dapat serangan dari segala penjuru nih…
Pro SBY mengatakan:
19 Agustus 2008 pukul 1:12 pm
Bodoh banget upacara bareng partainya! Keliatan arogan mementingkan kelompok! Haha…
Lihat aja situs PDI “Berjuang Untuk Mega Menjadi Presiden!” suatu tag yang sangat menyakiti rakyat! Saya sarankan tagnya berbunyi “PDI-P berjuang untuk rakyat menjadi Presiden!
Kalao gitu, ntar Mega jadi presiden (mudah2an sih nggak kesampaian biar sakit hatinya bertambah2) jangan mimpin upacara di Istana dong?! Hayo…! Kenapa Mega mimpin upacara sewaktu engkau jadi presiden 2001-2003 Hah?
Harsunya alasannya jujur “saya sakit hati sama SBY”, bukannya berdalih “gak perlu seremonial kayak gitu”
Duh, lebih aneh lagi orang2 yang memuja bu Mega! Kasihan… PDI-P saya harap keluarkan dong tokoh2 lain yang lebih fresh dan muda!
PDI-P Yes! Mega No!
hmmmmm…. aku senyum ajalah
Tulkiyem mengatakan:
20 Agustus 2008 pukul 11:00 am
Betul….betul….sangat aneh dan sangat menyakitkan seharusnya undangan upacara 17 diistana, kalau menurut sy harusnya dihadiri jangan seperti anak kecil yang gampang sakit hati, sepertinya ratu kita ini gak cocok jadi presidenmudah tersinggung, susah menerima kritik, maunya menang sendiri… gitukok katanya bela wong cilik………! wong cilik yang mana ? sudah kelihatan mementingkan kelompoknya sendiri (upacara di kelompoknya) pasti ini saran dari sang pengarang hi…hi…hi
wuahahhhhhhhaaaa…aku gak ikut-ikut, yem….
Glek mengatakan:
20 Agustus 2008 pukul 7:47 pm
Gw sih pengennya milih PAN, karena aku kagum sama Bp. Amien Rais, sekitar thn 2004 pernah ada acara debat Ketua Partai, Presiden Partai Keadilan kala itu, waktu ditanya apa kelebihan anda: dijawab : Saya tidak punya kelebihan, saya masih harus belajar byk dari Bpk Amien Rais (waktu itu ketua PAN).
Tapi perlu saya akui, kader2 PKS bekerja dgn hati, melakukan pengobatan gratis, dan hal2 lain yg bersentuhan langsung dgn rakyat membuat PKS menjadi Partai yg istimewa.
Kalo PDIP, pada pemilu thn 1992, saya milih PDIP (waktu itu masih PDI), waktu itu kelas 3 SMA, sempat diancam kelulusan akan dipersulit karena tdk milih golkar
kelas tiga sma taon ‘96, saya dan keluarga wajib ikut penggalangan. Maklum, ayah saya PNS. Disuruh milih Golkar sama Harmoko, ) Awak gak ikut, tapi ayah jadi sedih, akhirnya dia pigi sendiri. Saya nyesal. Toh pigi k kantornya juga kl saya milih non golkar juga mereka gak tau…Ayah sudah tau kita gak mau, dan dia pun gak mau digalang-galang sama Harmoko. I’m sorry, Pa… Tapi sekarang, pilihan mestinya tak begitu lagi, harus objektif rasional. Emosional boleh tapi tetep mesti ada landasannya.. Kl gak syoor n ndak ketemu yg cocok ,,,ya golput aja… hahahahaha
Bojeg mengatakan:
21 Agustus 2008 pukul 1:05 pm
Gue ngebayangin ibu Megawati Soekarnoputri berbelok menjadi mujahidah kader PKS sejati
Panggilan mbak Mega diganti menjadi ukhti Megawati, pake jilbab yang lebar khas Wanita Keadilan, senengnya tausyah Liqo atau ikut keputrian. Peduli dengan wong cilik sesungguhnya dan membina persaudaraan ukhuwah islamiyah di seluruh duina dan negeri tertindas Palestina
Teriakan beliau yang khas, “Merdeka!” diganti dengan takbir suci sepenuh hati seperti Bung Tomo merebut Surabaya dari penjajah Belanda, dengan pekikan “Allahu Akbar!”
Mungkin gak yang ukhti Megawati seperti ini?!
walau mega di PDIP, kan dia tetep muslimah…ya mau gak mau, dia tetap “ukhti” juga…toh panggilan “ukhti” kan tak perlu harus menjadi PKS ya…
Tulkiyem mengatakan:
21 Agustus 2008 pukul 2:06 pm
wah kalo beliau pake jilbab dan panggilan mbak mega diganti ukhti mega aku yakin pasti beliau akan sukses di kancah politik n pasti membela wong cilik yang dimaksud pasti wong cilik beneran bukan wong cilik yang perutnya gendut yang jiwanya n pandangannya cilik, soo pasti aku akan dukung dng jiwa ragaku dari atas nyampe bawah apalagi pandangan kedepan sama dng PKS Aku akan teriak Allahu akbar….n…Merdeka Bung ..!
seandainya Mega mau, maka yang gawat PKS…dipastikan Presiden PKS tahun depan itu Megawati…ini pasti ditolak habis-habisan sama Hidayat Nur Wahid yang juga sedang tergoda ingin mencicipi kursi kepresidenan (wapres mungkin ) hahahahaha…tapi apa mau PKS milih presiden perempuan?
Tulkiyem mengatakan:
22 Agustus 2008 pukul 1:07 pm
ampouuuun klo presidennya perempuan jangan donng !!!! ?di pos yang laen aja om misalnya di keputrian! biar nampak keibuannya !pasti asiiiik banget dan jadi putri indonesia harum namanya he he he he
ntar perempuan pada marah …
DELAPAN mengatakan:
22 Agustus 2008 pukul 1:19 pm
Ya ikhwah fillah, ikhwan, akhwat, akhi, ukhti, saudara sebangsa dan se-Tanah Air semua!
Kenapa jadi ngomongin ibu Megawati?! Udah ah cukup ya Mari kita semua istighfar! Sebenernya apakah mungkin tidak ya kalau berpolitik itu tanpa harus menghujat antara satu dengan yang lainnya? Hiks hiks… Tegas boleh tapi jangan galak (merendahkan)!
QS Ali Imran 140:“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)”
Salam Keadilan Sejahtera!
PKS No. 8Insya Allah Bersih, Peduli, Profesional
silahkan kampanye …
pitekantropuserektus mengatakan:
23 Agustus 2008 pukul 10:34 am
Uedaaan, panjang beneeer… ada yang nganalisa, ada yang sekedar numpang lewat, ada yang menggebu-gebu kampanye.. sampai-sampai mereka-reka nama untuk memberi komen biar keliatan “mak nyus” dan ‘iso mbujuki’ orang hehehe…
Kalo saya blm tahu yang mana yang harus dipilih. Secara konsep sih ada partai baru yang sepertinya lumayan, tapi itu kan baru konsep. Entar lihat dulu, ndak ikut2 juga dalam pendikotomian islam-nasional-komunis. Ibarat kucing, ndak perlu apa warnanya, yang penting bisa menangkap tikus dan tidak nyakar-nyakar kucing yang ber-ras lain, atau nyuri jatah lauk rakyat semua. Sementaa, saya mau milih calon isteri dulu.
cari istri? mungkin saja ada di antara yang ngasih komen di sini … hehehehe
Puteri Indonesia 1960 mengatakan:
23 Agustus 2008 pukul 1:51 pm
Sebenarnya 38 parpol itu terlalu buaaanyak, coba kita perhatikan sebenarnya parpol-parpol baru yang muncul adalah hasil dari peranakan parpol lama! Ada yang karena alasan klasik tidak puas (kecewa dan sakit hati), tidak sepeham lagi atau cuma mencari “peruntungan” baru!Bete gak sich?! Parpol-parpol yang beranak-cucu jadinya tidak profesional!
1. GOLKAR = HANURA, GERINDRA, PKPB, DEMOKRAT, PKPI, PDK, BARNAS, PKP, PPD, P. KEDAULATAN, P. MERDEKA, PPRN, PPI, PPPI, PSI, P. BURUH, PPIB, REPUBLIKAN
2. PNI (MARHAENISME) = PDI-P, PPDI, PDP, PDS, PNBK INDONESIA, PATRIOT, PELOPOR, PKDB, PIS
3. PKB = PKNU, PPNU
4. PPP = PBR
5. PAN = PMB
6. MASYUMI = PBB
7. PKS
JADI, aku pikir untuk Pemilu kedepan, 8 sampai 10 parpol aja cukup!Yaitu sebagai berikut:
a. Nasionalis = GOLKAR, DEMOKRAT, PAN, dan PDSb. Nasionalis Sekuler = PDI-P, PKB, dan PNI MARHAENISMEc. Islam = PPP, PBB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Nah, jadi jumlahnya hanya 10 parpol saja!Cukup kan?! Gak bikin bingung dan boros biaya Pemilu!
Salam cantik dan manja dari saya,“Hidup adalah perbuatan!”
saya tertarik dengan nick name ibu… “putri indonesia” … dan kalimat “salam cantik dan manja dari saya”… begitu menggoda dan menggemaskan …. wadohhh… hahahahaha
Uda Sabarani mengatakan:
25 Agustus 2008 pukul 12:43 pm
Di saat banyak parpol “menjual” artis…PKS tetep tampil beda tak mau ikut2an
Di saat banyak parpol kisruh tidak puas soal caleg dan konflik internal…PKS cukup terorganisir dalam prosesnya
Di saat para oknum di banyak parpol terlibat kasus…PKS insya Allah “buruknya jauh lebih sedikit”
Di saat banyak parpol lain telat datang ke KPU mendaftar calegDi Padang, PKS membawa berkas calegnya dengan keranda mayat!
Di saat beberapa parpol gemar memasang bendera di tiang2 tertinggi…PKS lebih memilih membuat acara langsung ke pelosok RT/RW
Oke, banyak parpol yang bagus kok, tapi aku suka PKS Dari yang sekedar simpatik, hanya itu….
Di Deliserdang, Sumut, pendiri dan tokoh PKS diinformasikan justru menyeberang ke partai lain. Gimana nih?
manpuk mengatakan:
26 Agustus 2008 pukul 3:51 am
aku tau benar cikal bakal pk - pks karena mereka banyak adik2 kelas aku, mereka setia dan loyal, tp yg membuat aku tdk suka pd mereka mengaku dirinya islam tp kelakukannya tdk seperti orang islam,banyak yg munafik. hati2 mereka akan mendirikan negara islam. coba cek anggota mereka yg telah berumah tangga minimal anaknya 6 orang, jd kl anggota mereka 5jt kk x 6 = 60 jt org,mereka mulai dari kelompok forstudi dikampus2 kota besar. mereka memang anti pdi perjuangan apalagi terhadap ibu megawati,tp aku sangat senang dgn kejadian di jcc kemayoran th lalu ibu mengalungkan ucapan trima kasih kpd ketua mpr.kl di propinsi kami aku perdiksi suara pemilu 2009 akan melorot,krn udah dikasih kesempatan tp byk mengkecewakan masyarakat.
hmmmm
pengamat kelakuan oknum pks mengatakan:
26 Agustus 2008 pukul 4:03 am
dimana partai tdk meminta uang utk calon gubernurnya dan walikotanya pks memintanya kpd bpk gamawan fauzi dan yusman kasim. dimana mereka berkoar tdk memakai mobil pemerintah tp mereka melakukannya cek aja sendiri di seketariat dewan malah untuk memasang dan menurunkan atribut kl aja waktu itu ada hp camera aku dokumentasikan kegiatan mereka.
hmmmm… ada komentar?

Sumber :nirwansyahputra.wordpress.com

Tidak ada komentar: