Senin, 06 April 2009

Menjadi Sekutu Amerika ?

Hillary Clinton, salah seorang lulusan hukum terbaik Yale University, tersenyum-senyum melihat Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara awal yang dikunjunginya pasca pelantikannya Menteri Luar Negeri Amerika.* * *
Perhatikanlah baik-baik, mengapa Indonesia harus didatangi, dan telaah juga pelan-pelan negara-negara yang ada dalam daftar Hillary; Jepang, Korea Selatan dan China . Apa yang bisa Anda duga? Ya, negara-negara itu berada dalam lingkup “negara sekutu Amerika”, minus Cina. Miris? Ya sudah, terima saja. Jusuf Kalla memang sudah mengundang langsung Obama langsung ke Amerika. Dia diterima wapres Amerika, Joe Bidden. Di sana, salah seorang calon presiden Golkar ini, ketawa-ketiwi dengan si Bidden, orang Partai Demokrat itu.
Jadi ada dua persoalan: benarkah Indonesia telah menjadi sekutu Amerika, dan kalau itu benar, apakah untungnya bagi Indonesia?
Pertama, Cina memanglah bukan negara sekutu Amerika, tapi Jepang dan Korea Selatan adalah negara “protektorat” Amerika. Amerika dan Cina terbelit hubungan nan misterius mengenai persaingan dagang internasional. Cina, anehnya, merupakan penyimpan dolar Amerika terbesar di seluruh dunia. Hal itu membuat jantung ketahanan ekonomi dunia ada di dua sumbu ini: Amerika Serikat dan Cina. Kalau dua negara ini sakit jantung, maka negara-negara yang mengandalkan dolar Amerika dalam cadangan devisanya, bisa ketularan. Jadi, untuk Amerika dan Cina, saya kira lebih mirip pertemuan “derby” sepakbola antara Intermilan dan AC Milan; sama.
Apa agenda Hillary? Katanya, soal kelesuan pasar modal, isu kemanusiaan, keamanan dan perubahan iklim. Hillary juga membahas mengenai hubungan kerjasama dan peningkatan hubungan kerjasama Indonesia-AS dan kesamaan perspektif untuk wilayah Asia Tenggara. Percaya saja, sudah benarlah itu.
Mari kaitkan dengan kedatangan Jusuf Kalla ke Amerika. Di sana, dia di antaranya bertemu dengan Bidden, Direktur Intelijen Nasional AS, Dennis Blair, Senator James Webb dan Senator Christopher Bond. Kalau melihat latar belakang dari yang ditemui JK di Amerika sana, kedatangan JK bisa saja diasumsikan pada dua hal: ekonomi dan pertahanan (militer).
Dennis Blair dan senator James Webb adalah dua orang yang concern di bidang militer. Webb dikenal sebagai purnawirawan angkatan laut Amerika. Kalau ditambah dengan latar belakang, Bidden, sebagai senator dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri AS, yang punya concern tinggi bersama militer Amerika dalam Perang Bosnia, Perang Teluk, Perang Irak dan lain sebagainya, kita duga saja ada persoalan pertahanan keamanan yang sedang diperbincangkan oleh Jusuf Kalla di Amerika sana. Untuk memperbincangkan bidang militer ini memang penuh keanehan dan misterius. Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia baru-baru ini pernah disorot karena ketidaktahuan mereka atas apa-apa saya dilakukan oleh JK di sana. Aneh bukan?
Sementara, senator Bond, karakteristiknya bukan militer seperti laiknya namanya: Bond (mirip James Bond bukan? ) Dia lebih ke arah ekonomi. Bond dikenal publik Amerika sebagai senator yang punya kekhususan di bidang perdagangan bebas di dunia ketiga, dan ah, bidang energi pula.
Jadi, kalau latah, bolehlah Anda bilang, Jusuf Kalla sedang sangat-sangat serius dalam pencalonan dirinya sebagai Presiden Indonesia 2009-2014. Bidang militer dan ekonomi adalah dua landasan pokok bagi “restu” Amerika kepada siapapun yang berada dalam “koloninya”. Kalla bukan orang militer, tapi dia sudah pasti pahamlah bagaimana seluk-beluk pengaruh militer dalam perpolitikan.
Oke, sampai di situ dulu persoalan si Kalla ini. Nah, pasca kedatangan Kalla ke Amerika, eh, Amerika kemudian mengutus salah seorang perempuannya yang masih cantik jelita di usia senjanya; Hillary Clinton.
Hillary tak banyak bicara kepada Indonesia. Dia cuma tersenyum. Ah, Anda bayangkanlah, bangsa yang selalu memuja-muja “bule” dan selalu merasa rendah diri kalau ketemu bule ini, kemudian mendapat senyuman pula. Aduh, bisa luluh hati kita ini.
Dari dua peristiwa ini saya membayangkan kalau saya ada dalam posisi Obama; wakil Presiden saya ketemu Wapres Indonesia, dan Menteri Luar Negeri saya ketemu dengan Presiden Indonesia. Sementara saya (Obama), cukuplah mengawasi pertemuan-pertemuan ini, seperti ketika saya bermain boneka-bonekaan. Bidden dan Hillary adalah dua orang kepercayaan saya. Ya saya sadarlah ini politik. Bisa-bisa saja kedua orang ini di masa-masa mendatang justru berbalik menyerang saya. Tapi, untuk setakat ini, saya masih percaya kepada mereka berdua. Satu kata saja dari saya: uruslah baik-baik negara protektorat kita itu.
Kita perlu Indonesia di Asia Pasifik. Kita tidak mau berharap banyak sama Australia, Singapura dan Filipina, untuk menjaga kawasan pasifik. Kawasan Asia Tenggara ya Indonesia. Malaysia itu bukan kawan kita, walau dia masih melapor sama Queen Elizabeth, ya kayak Australia juga lah itu. Penuhi apa yang mereka mau, tapi jangan lupa, jangan sampai toko-toko kita yang ada di Aceh, Kalimantan, Papua dan pasar terapung di perairan mereka, diusik-usik.
Pemilu kita pun tampaknya sudah digariskan, hampir bersamaan waktunya. Memang kita yang duluan, bukan Indonesia. Tapi itu justru jadi keuntungan kita. Di saat kita sudah selesai berkelahi, Indonesia masih harus bertempur.
Mbak Hillary, Anda gak perlu ngomong banyak-banyak di sana. Cukup senyum. Jumpai presidennya, dia pasti mengerti mengapa Anda senyum kepadanya. Dia itu di Indonesia disebut sebagai orang yang suka tebar pesona. Jadi, Anda sampai kalah, juga tebar pesona juga ya.
Mas Bidden, Anda nanti ketawa-ketiwi saja sama Kalla. Dia itu senang bercanda dan nyeletuk. Anda juga jangan sampai kalah sama dia. Bolehlah sedikit waspada, namanya juga Anda akan ditemui sama pengusaha. Ujung-ujungnya nanti bicara untung-rugi juga nya itu.
Nah nanti kalian berdua lapor sama saya, siapa yang akan kita dukung menjadi Presiden 2009-2014. Jangan lama-lama dan jangan pula terburu-buru. Pemilu legislatif mereka bulan April dan pilpres bulan Juli. Yang penting, semua harus disesuaikan dengan pidato inaugurasi saya kemarin; “We are The United States of America… Ingat ya, the united states… sekali lagi ya, the united states …. Of apa? Of apa? … “
“America …. !!!” kata anak-anak SD di Jakarta. (*)
= = =
foto: http://ritefun.blogspot.com
Filed under: All News, Esai, Kebudayaan, Politik, luar negeri , , , , , ,
13 Responses
smile mengatakan:
24 Februari 2009 pukul 11:11 pm
indonesia Tdk hanya sekedar sekutu, tp lebih mengarah kpd jongos-nya amerika. hebat-nya amerika sampai2 partai2 di-indonesia yg pro-amerika slalu menjadi 5 besar disurvei2 pd saat ini.. pertanyaan besar buat kita? why? tp yg pasti untuk pemilu saat ini blum ada aroma perubahaan yg terlihat..
jadi ya terima sajalah dulu jadi jongosnya america…
almascatie mengatakan:
24 Februari 2009 pukul 11:31 pm
alasannya cuman atu kali.. selain bertarung di tingkat nasional.. masing2 pun paleng berusaha untuk menjilat [katanya] pemimpin dunia demi kepentingan sendiri.. so rakyat kecil hanya bisa nonton aja deh
males ah, mending nonton jenderal naga bonar jadi presiden …. hahahaha
taUbat mengatakan:
25 Februari 2009 pukul 10:25 am
Disinyalir ada data dari informasi intelegent2 asing yang beredar dikalangan atas bahwasanya kelak kepemimpinan indonesia itu dipimpin oleh seorang yang komitment kuat dalam ke - islam - annya dan partai pendukungnya akan menguat/mendominasi di semua wilayah.
Maka diutuslah seorang Hillary Clinton khusus keindonesia sebagai tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan negara2 Islam, yang belum pernah terjadi sebelumnya dari berbagai kunjungan negara adidaya ini yang menyentuh khusus berkaitan dengan islam.
Menjelang pemilu dan bakalan capres Indonesia sudah dikantongi begitupun dari negara2 OKI yang penuh harap.
nazuaF mengatakan:
25 Februari 2009 pukul 6:59 pm
mungkin jadi jongos itu enak kali bang, apalagi kl jadi jongosnya kyk yg abang gambarin lewat gambar diatas
yg dijilat bokongnya makin bersih, yang menjilat lidahnya tentu makin menjijikkan …
putrinegriangan mengatakan:
25 Februari 2009 pukul 9:35 pm
OOT sedikit ah..
Hillary Clinton benar2 memanfaatkan semua pesonanya dan OBAMA (tentunya) ketika berkunjung kemari. Terlebih beliau sempat menyebut hal - hal nggak penting yang masih dielu - elukan oleh bangsa ini. Bahkan sebuah majalah wanita menerakan kebanggaannya karena Hillary sempat memuji apa yang telah dilakukan oleh Emaknya Obama di Indonesia.. Halah..
Indonesia akan mudah sekali dijadikan sekutu oleh Amerika Serikat.. Bangsa ini, walaupun berkoar menolak penjajahan, tapi mampu berlutut pasrah di balik punggung negaranya Obama. Bukankah itu harapan yang tersirat ketika Obama dilantik jadi Presiden?
Naga Bonar jadi CapRes.. dibahas yaa.. Pasti pendapat pak Nirwan bisa saya jadikan rujukan. Agak kaget juga mendengarnya. Tapi, at least, Naga Bonar bisa berbuat untuk Indonesia, nggak asal obral janji. Minimal, untuk jadi wapres, beliau masih berkompeten-lah..
jenderal naga bonar
mikekono mengatakan:
25 Februari 2009 pukul 9:52 pm
Saya suka Hillary,tapi benci dan muaksama Amerika… hmmmm
hahahaha… Bill Clinton aja selingkuh bang,
ANMEG mengatakan:
26 Februari 2009 pukul 1:45 pm
bukan anda aja yg suka hillary gw juga suka …….kan…seksi ?hiihihihihikalo amerika mikir dulu 1000 X
Londoner mengatakan:
27 Februari 2009 pukul 8:13 am
Gosip terbaru yang saya dengar dari negri Paman Sam nih, entah benar atau tidak saya kurang tau, namanya juga berita burung. Tapi coba simak pembicaraan antara Obama dan istrinya yang terekam oleh staff terdekatnya.
Istri Obama terbelalak melongo keheranan setelah beberapa minggu Obama duduk di kursi kepresidenan AS mendapati (maaf) pantat/bokongnya putih bersih..“Pa, papa!, kok bokong papa putih bersih sekali!?? Jadi lucu deh, kalau papa kelihatan item trus bokongnya doang yang putih.” ujarnya dengan keheranan.“Masa sih?” Obama berjalan mnedekati cermin lalu kaget dengan apa yang dilihatnya.“Eh iya, kok papa baru sadar ya….” tiba tiba raut wajahnya berubah sumringah.“Oh baru papa inget, ini hadiah dari orang Indonesia” jelasnya sambil tersenyum.
NB:Jangan serius kali lah pak…. xixixi
hihihihihi… gak berani aku serius bang, ntar diketawain pulak hahahaha
bangtj mengatakan:
27 Februari 2009 pukul 3:42 pm
Bang, kayaknya Indonesia negara ke 2 setelah Jepang yang dikunjungi oleh Hillary Clinton (mudah-2-an cuma salah ketika ya). Saya kira, Obama sangat cerdik dengan mengutus Hillary ke RI, apalagi dia juga sempat ‘mejeng’ di salah satu stasuin TV swasta. Obama tahu, Hillary juga sangat populer di negara kita dan, yah, sekalian tebar pesona. Mudah-2-an jangan ada ‘tebar racun’… hihihi…
ok ok…saya perbaiki…thanks, gan…
s mengatakan:
4 Maret 2009 pukul 12:25 am
Menurut gue, Obama kurang tegas soal masalah Israel dan Palestina. Emang sih, Israel sangat menekan Amerika agar menutup mata soal Human-Rights Violations di sana, namun Obama kan berjanji akan membawa Change? Harusnya dia nggak takut mengenai konsekuensi mencoba mengubah dunia, dong!Gue waktu itu sempet liat ada political fashion company, namanya shirTalks, yang dengan kerennya menyindir masalah ini. Ada desainnya, Obama tampangnya bego dan bingung banget. Konyol, tapi bermakna! Ada di blog gue:
http://shirtalks.wordpress.com/2009/02/20/amerika-pilih-obama-tapi-siapa-yang-akan-obama-pilih/
aku rasa, amerika dan obama tidak sedang berada dalam posisi tengah antara palestina dan israel, dia justru berada di Israel. 4 me sih, no hope 4 obama. oke…lgsg berangkat ….
AREMA mengatakan:
12 Maret 2009 pukul 12:06 pm
Amin Rais pernah sekolah di negerinya Obama lo ?wajahnya juga ada mirip mirip Obama….? kali ???mudah-mudahan yang lain nggak mirip..hahahangawur nih…………..!
pernah… pernah … tesisnya di Paman Sam itu tentang politik timur tengah dengan fokus gerakan Ikhwanul Muslimin.
Rajeta mengatakan:
13 Maret 2009 pukul 12:00 am
Pertama, saya mau puji dulu yang punya artikel; dia neh emang pinter.
Kedua, ngapain ya JK ke Amrik? Huahahaha… JK tuh takut kalo jadi Presiden! Loh..? Bukannya…?!
Yah… JK takut kalo jadi Presiden bakal diusik “preman” yang minta jagaan; dia kn bukan dari Militer, ga punya pasukan, ga bakalan kuat ngadepin “preman”.Dia juga sadar posisi Indonesia di Asteng, tentu “diminta” jaminan stabilitas.Dia juga sadar sebagai yang ga punya pasukan bakal diminta “jagaan” (yang kemudian setelah “^_^” itu diberi “jagaan” baru aman; Siapa “^_^”? Anda pasti tau!). Nah “^_^” itu yang dia takutin; karena sebelumnya gitu.
Selanjutnya rumuskan sendiri gimana sebelum ini, saat ini, kemudian nanti.
hihihihihihi
taUbat mengatakan:
13 Maret 2009 pukul 10:18 pm
@ Rajeta
Dulu perwakilan dari amerika datang ke indonesia jika jelang pemilu, tujuan sudah tau donk………..(BBM dan proyek)
Sekarang berbeda, …………… BBM dan Proyek2 akan dikelola sendiri oleh putra putri indonesia, jadi dana pemilu dan dukungan non materil jadi pertimbangan amerika.
Lagi Amerika sekarang sedang krisis………


Tulisan ini bersumber pada : http://nirwansyahputra.wordpress.com

Tidak ada komentar: